MOTOMAZINE.COM – Pembalap Petronas Yamaha Franco Morbidelli angkat suara perihal masa depan gurunya, Valentino Rossi. Pembalap berdarah Italia-Brazil tersebut menuturkan masa depan Rossi akan ditentukan di awal-awal race musim 2020. Jika mampu bangkit, meningkat dan makin cepat, maka dipastikan Rossi akan tetap lanjut. Akan tetapi jika Rossi tak mampu lakukan itu semua, besar kemungkinan pria Italia tersebut akan memilih untuk gantung helm.
Franco Morbidelli sendiri merupakan orang yang sangat hafal dan dekat dengan Valentino Rossi. Pria yang punya nomor start 21 ini adalah salah satu murid di VR46 Academy. Doi juga yang menjadi murid pertama kelas balap bikinan Vale itu yang sukses menggondol tropi juara dunia Moto2 tahun 2017 silam. Wajar jika Franky sangat hafal dengan karakter dan keinginan Rossi di dunia balap.
“Valentino sangat suka balapan. Tetapi dia membalap demi kemenangan. Dia tak ingin membalap hanya untuk perebutkan posisi tujuh atau delapan. Musim 2019 bukanlah musim bagus yang diharapkan semua orang. Dia inginkan lebih musim ini. Jika itu gagal, dia akan berhenti,” tutur Morbidelli.
Baca juga : Ngaku Fans MotoGP? Yamaha Ngajak Kamu Foto bareng Rossi dan Vinales, Berikut Caranya!
Jika Rossi benar-benar pensiun maka bola panas balap MotoGP akan kembali menggelinding. Setidaknya di tahun 2021. Kursi yang ditinggalkan Rossi secara otomatis akan jadi rebutan banyak pembalap. Termasuk Morbidelli sendiri dan juga rekan setimnya, Fabio Quartararo.
“Tujuanku adalah mampu meningkatkan kecepatanku di atas Yamaha. Saya harus tetap berada di 5 besar musim ini. 2020 sangatlah krusial sebab kontrak diperbarui sangat awal. Jika saya mampu meningkat pesat maka kesempatan itu (pabrikan) akan terbuka lebar,” tambah Franky.
Namun kesempatan Franco Morbidelli untuk menjejak tim pabrikan tidaklah mudah sama sekali. Pasalnya masih ada Fabio Quartararo yang siap mengganjal langkahnya.
Yaps, semua tahu el Diablo. Pembalap rookie of the Year (2019) ini sukses membuat mata penikmat motoGP terbelalak. Doi yang baru megang YZR-M1 langsung bisa ngacir bahkan merecoki Marquez untuk beberapa kali dalam perebutan gelar juara seri.
“Quartarao? Saya rasa saya punya kesempatan untuk mempelajarinya supaya saya lebih cepat. Rossi dan Vinales bahkan juga belajar kepadanya. Doi sangatlah cepat, sesederhana itu. Dia menemukan basic setup yang pas sehingga membuatnya berada di posisi nyaman tiap kali balapan,” tutup Morbido.
Baca juga : Quartararo: Yamaha tak Mendengarku untuk Motor 2020
So, kita lihat saja… Akan seperti gelaran MotoGP musim 2020 nanti? Apakah Rossi mampu berimprove? atau masih akan bertarung untuk papan tengah? Jika iya maka kemungkinan besar legenda hidup MotoGP itupun bakal gantung helm di musim 2021. Berharapnya sih jangan ya… Sebab 2021 kalau jadi Mandalika Indonesia jadi salah satu tuan rumah gelaran balap motor terakbar sejagad ini… (mmz)
1 komentar