MOTOMAZINE.COM – Masbro, baru saja mmz alami kejadian yang mengejutkan. Tepatnya kemarin, Jumat (19/6) saya dibuat terkejut, setengah panik, bingung dan kalut. Halah koyo wong ambyar tresnane wae. Seperti yang mmz tuliskan di judul, cerita ini boleh dibilang sebagai balada KTP yang tertukar. Yang baper jangan baca. Hahaha…
Jadi gini, kemarin sepulang gawe nih tetiba HP berbunyi. Isinya notifikasi yang berisi permintaan dari salah seorang kolega di DDS Madiun untuk mengirimkan foto KTP. Yaps, doi membutuhkan foto KTP untuk laporan atas WR155R yang mmz bawa beberapa hari lalu.
Singkat cerita saya pun langsung beranjak mengambil dompet dan mencari KTP untuk saya foto. Sebenernya di HP ada sih foto KTP di folder kamera. Cuman males aja mau buka-buka. Dan ternyata karena kemalesan mmz buka brangkas foto kamera inilah hikmah terjadi.
Baca juga : Layanan SIM dan STNK masih Tutup Sampai 29 Juni. yang Habis Berlakunya Gimana?
Lha piye masbro, pas buka dompet, ngeluarin KTP, wediyan! Ini foto siapa, nama siapa, KTP siapa? Wkwkwk… Intinya itu bukan saya melainkan seseorang yang berinisial Effendi. Dhusnan! KTP saya tertukar.
Usut punya usut, coba mengingat-ingat, dan jeng-jeng!!! Fix KTP saya tertukar pas pembaruan SIM kemarin. Wes, sontak pikiran langsung carut marut bingung karepe dewe. Pikiran saya hanya satu, semoga KTP saya tertukar dengan orang yang KTP nya sedang saya bawa. Kalau enggak, wes entah apa yang bisa saya lakukan.
Gampangnya gini, oke saya bawa KTP nya orang tersebut. Iya kalau KTP saya tertukar sama dia. Lha kalau sampai KTP saya dibawa orang lain lagi/tertukar lagi, lantas saya mau cari kemana… Iya kalau tuh orang yang bawa KTP saya sadar KTP nya salah. Iya kalau tuh orang di rumah saja. Lha kalau kerjanya di Sumatera atau Papua, terus dia musti balik ke sana, kebayang gak sih gimana ribetnya?
Singkat cerita saya pun langsung meluncur ke rumah si empu KTP yang sedang saya bawa. Kebetulan banget rumahnya gak begitu jauh dari tempat mmz tinggal. Hanya selisih sekitar 5 kilometeran saja, beda kecamatan. Dan saya sudah sangat familiar benar dengan daerah sana.
Yawes tak banyak ulur waktu saya pun meluncur ke alamat yang tertera di KTP. Lagi-lagi harapan saya adalah, semoga orangnya di rumah. Bukan di Jakarta, Sumatera atau Papua.
Waktu berselang detik berlalu saya pun menemukan rumah si empunya KTP. Nemuin rumahnya pun musti tanya-tanya ke penduduk di sekitar tempat tinggal orangnya. Singkatnya setelah ketemu sama rumahnya, yang ada di rumah ternyata istrinya. Lah ini….
Saya pun meminta nomor telepon suaminya. Dikasih. Berkali-kali, 5 kali tepatnya saya panggil sama sekali gak ada jawaban. Padahal masuk, nomornya pun aktif. Duh ini… batin saya.
Tak menyerah begitu saja saya pun berinisiatif mencari orangnya sendiri. Sebab menurut pengakuan sang istri, suaminya, si empunya KTP yang sedang saya pegang ini adalah tukang selep gabah keliling (huller).
Lagi-lagi bayangan berkelana. Tukang selep gabah keliling. Artinya dia berkeliling. Terus saya musti cari kemana?? Untungnya si ibu-ibu tersebut ngasih tahu rumah orang tuanya yang disinyalir suaminya ada di sana.
Yawes dengan penuh spekulasi saya pun ke sana. Berharap orangnya ada di sana. Dan alhamdulillah, orangnya ada. Tak banyak mukadimah saya pun langsung ngomong ke orangnya.
“Pak, KTP sampean ketuker sama punya saya. Kayaknya pas perpanjangan SIM tanggal 11 kemarin.”
Lah si doi ngeluarin SIM nya. “Loh gak salah lo mas…” ujarnya sambil mengernyitkan dahi.
“Pak, KTP, bukan SIM”
Barulah doi ngeh dan coba mengambil KTP dari salah satu kantong di dompetnya yang berisi SIM, kartu BPJS dan mungkin beberapa genangan masa lalu 😆
Sembari doi ngeluarin KTP, mili demi senti, asli hati saya berdegup kencang tak karuan. Nungguin jawaban pas nembak gebetan saja kayaknya kalah. Dan begitu KTP dikeluarkan secara utuh, sempurna dan terlihat foto serta tulisan lengkapnya….
Duaaarrr!!! Ternyata… Ternyata oh ternyata… Itu KTP saya. Alhamdulillah…Plong…!!! Semua gundah gulana menghilang seketika berganti dengan perasaan lega dan bersyukur atas nikmat mudah yang diberikan Tuhan sore itu.
Dan bersamaan dengan itu juga, si bapak-bapak yang kebetulan membawa KTP saya pun tertawa lepas, sambil mengucek-ucek matanya. Si bapak ternyata juga sama sekali tidak sadar kalau KTP yang dibawanya punya saya. Tertukar pas perpanjangan SIM kemarin. Doi berterima kasih, menyalami, dan melemparkan senyuman hangat seiring langkah saya berlalu meninggalkannya dengan selep gabah kesayangannya…
Amanatnya, buat sampean yang hendak perpanjang SIM, atau apapun itu yang mengharuskan mengumpulkan KTP, atau data diri berupa apapun, begitu identitas diri dikembalikan segera cek sebelum anda kembali memasukkannya ke dompet.
Baca juga : 9 Tips Ampuh Rawat Motor Matic Honda biar Tetep Awet
Biarlah kejadian ini saya alami sendiri yang akhirnya bisa saya share ke sampean kanjeng pemirsa semuanya. Lucunya nih orang bertiga kenapa nggleyor semua… Penjaga loket pendaftaran SIM, saya, dan orang yang bawa KTP saya 😆 Untunglah, setidaknya gak jadi ada orang yang termutasi dari pekerjaannya..wkwkwk… Semoga berguna (mmz).
*Note : foto KTP sengaja tidak saya tampilkan untuk menjaga kerahasiaan
Untung bukan istri yg tertukar…
naghngahngah..jangan…jangan nanti-nanti..hahaha