Test Ride Yamaha WR155R Part 1 : Aspal

Diposting pada

MOTOMAZINE.COM – Masbro, minggu kemarin mmz berkesempatan menjajal Yamaha WR155R. Satu lagi produk terbaru pabrikan garputala yang coba nyemplung ke dunia trabas (on-off) road selayaknya beberpapa competitor yang sudah berkecimpung terlebih dahulu di kelas ini. Sebut saja Kawasaki dengan KLX 150 seriesnya, Honda dengan CRF150L dan bisa juga Viar lewat Cross X-nya. Sebelumnya terima kasih mmz haturkan kepada Yamaha DDS Mandiri yang sludah mempercayakan unit perawannya ke redaksi motomazine.com. Dan berikut review, test ride Yamaha WR155R part 1 : Aspal.

Review test ride Yamaha WR155R ini mmz sengaja bagi dalam dua part terpisah supaya sampean benar-benar mendapatkan gambaran riil betapa habit motor ini sangatlah berbeda saat dibejek di trek aspal dan trek tanah. Tenaga yang ditawarkan memang mirip. Tapi karakternya sangat jauh berbeda saat anda melaju di jalanan aspal dan jalanan bertanah, pasir, debu, genangan, halah.

Baca juga : Si Ganteng WR155R sudah Mendarat, ada Pertanyaan?

Jadi unit WR155R ini DDS mandiri percayakan ke motomazine lewat dealer Yamaha Mataram Sakti Ponorogo. Suwun banget buat sudah sangat welcome dan begitu enaknya diajak kerjasama masalah unit test ride. Padahal si WR155R ini masih sangat kunyus-kunyus dan perawan, 0 Kilometer masbro. Plastik di jok saja barusan dilepas. Hahahaha….

Tentu menjadikan tanggungjawab tersendiri membawa motor unit test ride yang benar-benar masih baru. Dasarnya motomazine termasuk orang-orang yang sangat saying motor, jadi ya berusaha agar si WR155R ini gak kegores barang sedikitpun. Sampean pasti ngrasain sendiri gimana rasanya kalau motor yang leher knalpotnya aja masih hitam doff menawan harus tergores gegara kesalahan kita.

So, kita mulai saja langsung review test ride Yamaha WR155R ini.

Pertama nyemplak langsung nih motor efeknya langsung, edan! Tinggi masbro. Apalagi saat coba berhenti mendadak untuk mencoba impresi awalnya. Berat…hahaha… Buat sampean yang bertinggi tubuh di bawah 170 cm-an kayaknya butuh sedikit effort buat naklukin nih motor.

Saya perkirakan bobot si WR155R ini akibat sumbangsih mesin SOHC 4-tak dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA) yang disandangnya. Hadirnya radiator di bawah tangka sebelah kanan juga ikut sedikit memberikan tambahan bobot. Bandingkan dengan CRF atau KLX yang nihil radiator. Bakal kerasa sekali beda bobotnya.

  1. Ergonomi

Secara ergonomi Yamaha WR155R didesain cukup jangkung untuk ukuran orang Indonesia. Mungkin karena basic pengembangannya memang si WR125R asal Eropa. Jadi ya gitu, tinggi. Tapi tingginya jok dan Ground Clearance si WR155R nyatanya sangatlah berguna ketika nih motor dibawa ke jalur trabas.

  1. Performa

Bicara performa, boleh dibilang Yamaha WR155R menjadi yang paling bertenaga di kelasnya. Tenaga 12 Kw mampu disalurkan dengan saat apik ke roda belakang lewat sprocket 15-51 yang disandangnya. Ketika gas dibejek sedikit brutal nih motor akan dengan gampangnya wheelie. Padahal kalau ditimbang-timbang bobotnya, harusnya susah buat ngangkat.

ergonomi Yamaha WR155R

Untuk sampean yang doyan ngebut (asal aman), Yamaha WR155R sanggup diajak berlari hingga 120 kpj. Mmz nyobain sendiri dengan 3 kali running dan torehan topspeed terbaiknya ada di angka tersebut. Bobot saya 80 kg. wkwkwk…maapkeun.

Untuk karakter mesin, mirip banget sama Vixion R. Tenaga puncak justru muncul di gigi 5. Gigi 6 nya bertindak sebagai pelangsam dan penghalus saja.

  1. Pengereman

Nah ini, Yamaha WR155R punya travel suspensi depan yang Panjang. Velg depan rim 21 nya nyatanya mampu bekerja maksimal meredam kejutan disk brake saat dibejek brutal. Mak blesss… Itulah, sampean penyemplak Yamaha pasti hafal benar dengan karakter pengereman motor Yamaha. Empuk. Berkali-kali ban pacul depan mmz buat mendecit, tapi motor tetep saja anteng. Mantul lah pokoknya.

Untuk rem belakang bakal mmz bahas nanti di part 2. Karena di trek aspal rem belakang buat saya gak begitu berguna 😆

  1. Handling

Satu lagi yang membuat saya senang banget sama Yamaha WR155R ini adalah handlingnya. Meski berbodi jangkung dan memaksa saya jinjit, motor ini ternyata mampu berikan feedback yang ajib.

Buat yang terbiasa nyemplak motor trail pasti merasa kesulitan saat nikung cepat di aspal. Sampean dipaksa merubah riding position atau dipaksa melakukan sedikit effort agar motor dapat berbelok dengan manis.

Namun dengan Yamaha WR155R ini kegiatan ngaspal bisa dilakukan selayaknya motor sport biasa. Wes ajib pokoknya. Mau sampean pakai gaya sport nih motor nikungnya enak. Apalagi kalau sampean mau majuin badan ke depan, julurkan kaki ke arah apex buat melakukan anti-gravity, beughhh… Ajib asli. Silahkan deh coba sendiri.

Jadi dari beberapa poin yang mmz tuliskan di atas Yamaha WR155R ini punya tenaga dan torsi yang sangat mumpuni buat dibawa gaya-gayaan di aspal. Berkali-kali mmz bilang kan, kalau sampean suka modelan Supermoto, WR155R mampu menjawab keinginan. Secara bodi juga, meski masih memakai suspensi depan teleskopik biasa tapi tak bisa dipungkiri, bodinya pancen keren tenan. Saya sih berharap di versi kedua nanti Yamaha mau menyepuh sasis WR155R dengan warna biru dipadu warna cover avu-abu. Syukur-syukur suspensi depan diganti upside down. Beughhh… Mantap jiwa wes.

Yamaha WR155R modif supermoto

Baca juga : Test Ride MX King 2020: Genangan Lama yang Hadir Kembali

Last, sementara itu saja dulu review test ride Yamaha WR155R di aspal ala motomazine. Buat sampeyan yang masih punya pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar. Kali aja belum tersebut pada review di atas. Semoga berguna (mmz)

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

5 komentar

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini