Motomazine.com – Valentino Rossi, pebalap MotoGP yang sudah melegenda namanya di kancah balap roda dunia hari ini tepat berusia 37 tahun. Pebalap kelahiran, Urbino , Tavullia Italia yang terlahir pada tanggal 16 Pebruari 1979 lalu ini telah berhasil mengantongi gelar juara dunia MotoGP sebanyak sembilan kali dengan raihan tujuh kali khusus untuk kelas Premier (MotoGP).
The Doctor, begitu ia akrab disapa merupakan anak dari Graziano Rossi yang juga merupakan pebalap ternama pada eranya. Mengikuti jejak ayahnya Rossi mulai berkarir di balap resmi internasional dengan masuk ke kelas 125cc di tahun 1996. Setahun kemudian (1997) Vale sudah berhasil menjadi juara dunia kelas 125cc.
Dari sana ia memutuskan untuk naik kelas ke 250cc. Dan tak butuh waktu lama, Rossi berhasil menggondol trophi juara dunia kelas 250cc pada tahun 1999.Tak ingin berhenti sampai di situ akhirnya Rossi memutuskan untuk naik ke kelas GP500 (era 2 tak) di tahun 2000. Dan ajaibnya Vale kembali berhasil menjadi juara dunia di tahun 2001 setelah duel sengitnya melawan Max Biaggi, pebalap Yamaha yang juga berasal dari Italia.
Di tahun 2002, MotoGP mengalami perubahan total. Yakni hijrah dari mesin 2 tak 500cc beralih ke mesin 4 tak 900cc (CMIIW). Kembali Rossi berhasil merajai kelas ini selama dua tahun berturut-turut (2002-2003) lewat sentuhan emas Jeremy Burgess, chief engineer Valentino Rossi asal Australia yang berhasil meracik mesin Honda RC211V menjadi mesin terberingas yang nyaris tak mampu dikejar para rival.
Tak puas meniti karir bersama Honda, dan hendak menjajal tantangan baru, dengan berani Valentino Rossi hijrah ke Yamaha pda tahun 2004. Entah, karena memang dewi fortuna memang sedang sangat baik padanya, dipadu dengan skill dan kemampuan Burgess dalam menginterpretasikan keinginannya terhadap Yamaha M1, Valentino Rossi kembali meraih gelar World Championship di tahun perdananya bersama pabrikan garputala bahkan terus berlanjut di tahun 2005, 2008 dan 2009 dengan tim yang sama.
Kedatangan Jorge Lorenzo di tahun 2008 dan semakin moncer di tahun 2010 rupanya membuat Rossi sedikit gerah. Tak ayal, dengan berani ia kembali hijrah dari tim yang telah memberinya hadiah empat gelar juara dunia tersebut. Tak tanggung-tanggung, Vale memantapkan kakinya untuk pindah ke tim merah Ducati yang sangat terkenal dengan badaknya (Desmosedici) menggantikan Casey Stoner yang pindah ke tim Repsol Honda (2011).
Namun sayang seribu sayang… harapan terbentuknya Italian Dream ternyata hanya menjadi isapan jempol belaka. Sebab, dalam dua tahun kebersamaan tak sekalipun Rossi meraih hasil terbaik (podium 1). Raihan terbaiknya di lintasan kering adalah ketika membalap menggunakan Ducati Desmosedici GP12 yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa (sasis, bodi, muffler dan swingarm), pada balapan kandang di sirkuit Misano, San Marino Italia (2012).
Tak kuasa menahan kegagalan bersama Ducati akhirnya Rossi memutuskan kembali ke pelukan tim Garputala. Kedatangannya di tahun 2013 memang belum mampu memberikan prestasi terbaik, namun seiring berjalannya waktu, termasuk keputusan berani mengganti kepala mekaniknya, Jeremy Burgess dengan Silvano Galbusera, mantan kepala mekanik Marco Melandri di WSBK Yamaha yang juga berkewarganegaraan Italia, akhirnya kerja keras Vale mulai menunjukkan kemajuan.
Benar saja, kolaborasi duo Italia ini pun membuahkan hasil. Di tahun 2014 Rossi kembali melejit dan berhasil menjadi runner up di akhir musim dan berselisih poin sebanyak 67 saja dengan Marc Marquez yang memang menggila di tahun 2013-2014.
Masuk ke tahun 2015 Vale membawa begitu banyak asa dan semangat untuk mengejar gelar juara dunia ke sepuluhnya. Seakan bukan isapan jempol belaka, Rossi ternyata memang mampu memberikan perlawanan sengit kepada lawan-lawannya macam Lorenzo, Marquez dan Pedrosa dan menempatkan dirinya di posisi teratas klasemen sementara MotoGP musim 2015. Namun nasib kurang baik kembali menyapa dirinya, insiden senggolan kerasnya dengan Marquez di Sepang yang akhirnya terkenal dengan sebutan Sepang Clash terpaksa memupuskan harapan juara dunia ke sepuluhnya. Bagaimana tidak, seketika Rossi diganjar hukuman tiga poin penalti dan mengharuskannya start dari posisi terbuncit di race terakhir, Valencia. Akumulasi empat poin penalti akibat (katanya) pelanggaran terhadap Lorenzo di sesi kualifikasi Misano (2015) lah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dan memulai balapan dari posisi terakhir inilah yang membuat harapan Rossi untuk kembali jurdun terpaksa sirna. Meskipun berhasil finish di posisi ke empat, namun itu belum cukup untuk mengejar ketertinggalan poinnya, yang hanya berselisih lima poin saja dengan Lorenzo yang berhasil menjadi pemenang di race seri Valencia.
Akan tetapi dengan bergulirnya waktu, menapaki musim terbaru 2016 ini Rossi kembali menggantungkan asa tinggi untuk meraih keberhasilan. Meskipun menjadi pebalap tertua di grid MotoGP (37) saat ini, namun kesemuanya sama sekali tak menyurutkan semangatnya untuk terus membalap dan memberikan suguhan serta tontonan terbaik bagi para penggemarnya di seluruh dunia..
Happy Birthday The Doctor.. Keep fighting to reach your goal…!!! dan kembali suguhkan selebrasi-selebrasi kemenangan terbaikmu…!!!
#iostoconVale (MMz)
Related Posts:
- Yamaha Indonesia kirim Wahyu Nugorho Latihan bareng Valentino Rossi di VR46 Master Camp 2024
- Jorge Viegas Sebar Gosip Panas: 2024 VR46 ke Yamaha!
- GT WC Europe: Finish P5 di Misano jadi Hasil Terbaik Rossi sejauh ini
- Tertinggal 2 Detik Rossi Sebut Harinya Bagus
- Semoga Akur, Paduka Lorenzo ikut Balapan di Ranch Rossi
- Razali Menyesal Mengambil Rossi?
- Valentino Rossi Luncurkan e-MTB VR46 Terra. Keren Pol!
- Rossi: Kami sedikit lebih Baik
- Corak Helm AGV Terbaru Valentino Rossi untuk GP Misano 2
- Rossi tak kan Lupakan Michelin hingga Pensiun
=====================================
Bro sis punya berita dan informasi seputar otomotif dan kehidupan? Share saja bareng Motomazine di:
- email: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: @aguztino86
- BB: 524dbd4e
- WA: 085233819298
WYATB
Josss… Jagomu py lek? 😀
Diundang ga yo 99??
Woh yo mesti noh…
#oraaaaa… 😆
nanti mau kirim lngsung dari home town nya tavullia, Italli seperangkat alat2 berupa boks nasi kuning dan lauk buat para fans di indo…. 😀
Mantabh… Sini ane daftar duluan.. 😀
dah tua ya
http://viwimoto.com/2016/02/16/plus-minus-modifikasi-velg-jari-jari-lebar-yang-harus-di-ketahui-para-bikers/
Tua tua keladi lek
Yeahhh… makan makan lek…
http://satuaspal.com/2016/02/16/galeri-foto-launching-suzuki-satria-f150-fi-16-februari-2016/
Traktir pasta?
Pizza karo capucino sachetan ae
Capucino sianida bukan?
Hus bukan lek… ampun lek..
HBD Vale Yellow 46
Terimakasih kakak… 😆
jiiaaakakakak..
Wkwkwk…
wew,jozzz
.
.
.
Jemur dulu
http://bonsaibiker.com/2016/02/18/kemunculan-all-new-cbr250-masih-terganjal-masalah/