Motomazine.com – Salam safety riding bro sis… Pembalap Ecstar Suzuki MotoGP Andrea Iannone mengungkap keoptimisannya tatap MotoGP musim 2018. Pasalnya pembalap asli Italia ini mengatakan jika dirinya telah banyak belajar dan memahami kinerja baik motor Suzuki GSX-RR sendiri maupun tim yang bekerja dengan dirinya.
Yup, jelang musim balap 2018 Suzuki diprediksi menjadi tim yang bakal merecoki persaingan panas nan abadi antara Honda, Yamaha dan kini ditambah Ducati. Tak tanggung-tanggung, setelah Suzuki GSX-RR jadi makin kompetitif di tangan Iannone, (tes Jerez bulan November), pabrikan asal Jepang ini pun juga bakal menyandang status istimewa lagi. Musim 2018 Suzuki Ecstar kembali mendapat hak konsesi.
Baca juga:
- Anti Fomo, Suzuki Rilis GSX-8R di EICMA
- Ada Indikasi Satria F150 Facelift 2024? Geger Geden kalau Beneran!
- Resmi Gantikan Mir, Petrucci akan Balapan pakai GSX-RR di Thailand
- MotoGP: Finally! Suzuki Titipkan Dua Pembalapnya ke Honda
- Sejak Suzuki Umumkan Cabut Performa Mir mendadak Amburadul
- Meski ada Tempat, Kawasaki tak Tertarik ke MotoGP
- Silly Season Hampir Usai tanpa Tanda-tanda Pembalap Moto2 Naik Kelas
- Alex Rins semakin Santer Gantikan Alex Marquez
- Sudah Ada yang Siap Gantikan Slot Kosong Suzuki? Menarik ini!
- Mengsedih, Suzuki Resmi Pamitan dari MotoGP
Satu yang paling menguntungkan tentunya adalah tak terbatasnya pengembangan mesin. Sebab selain mendapat jatah 9 mesin tim dengan status konsesi Suzuki juga diberikan kebebasan melakukan pengembangan mesin selama musim berlangsung. Dan diakui Davide Brivio, Bos Suzuki, inilah yang menjadi modal terbesar mereka.
Seperti mmz tuliskan di atas, Iannone sendiri juga mengungkap jika dirinya memang butuh waktu belajar dengan Suzuki. Dan benar saja, jelang akhir musim 2017 Iannone memang makin bagus. Istilahnya memang tak ada pembalap yang langsung klop saat berpindah tim kecuali Rossi dan Marquez. Sebut saja Stoner yang jadi Rolling Stoner di 2006, serta Jorge Lorenzo yang menghancurkan lututnya di 2008. Keduanya mulai moncer di tahun kedua.
Nah, ditanya mengenai apa yang sudah dipelajari dari Suzuki, Iannone mengatakan jika yang terpenting adalah memahami kinerja motor Jepang dan kru tim.
“Musim ini (2017) bukan musim yang mudah bagi kami. Bahkan di luar ekspektasi kami karena kami memulai awal musim, tes Valencia 2016 dengan cukup baik, dansejujurnya saya berharap tahun 2017 berjalan dengan baik pula,” tutur Iannone seperti dilansir dari Crash.
“Sayangnya semua tak berjalan sesuai harapan. Meski bagus di awal musim (Qatar) namun akhirnya saya kesulitan dan harus lama memahami Suzuki. Saya dan kepala mekanik, Marco Rigamonti harus memulai semuanya dari potongan kecil mesin Suzuki untuk kemudian mengerti kinerjanya dan orang-orang Jepang didalamnya,” lanjutnya.
Ditanya kesan dan kesiapannya menghadapi musim balap 2018 Iannone menjawab dengan penuh yakin kalau dirinya kali ini jauh lebih pede.
“Kesabaran dan fokus adalah kunci sukses. Dan itulah yang tetap kami yakini hingga sekarang. Sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah kami terus berusaha berkembang. Dan akhirnya di Brno juga Aragon, kami menemukan ada yang salah dan menemukan solusi terbaik. Kami menemukan masalahnya dan untuk menatap musim 2018 tentu akan lebih terang. Ini semua datang dari kerja tim, dan itulah kuncinya,” tutup pembalap berjuluk The Maniac Joe ini.
So… kita tunggu saja bro sis akan seperti apa kiprah Suzuki dan Iannone musim 2018 nanti. Benarkah semua yang dikatakannya akan menjadi kenyataan… bahwa Iannone butuh waktu buat klik sama Suzuki, dan kini sudah mulai menemukan titik terangnya? Semoga berguna… (mmz)
==============
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A