Motomazine.com – Salam safety riding masbro… Jalannya balapan seri Argentina yang digelar di sirkuit Termas de Rio Hondo semalam (WIB) menyisakan babak baru antara Rossi vs Marquez. Yap, kondang dengan #TermasClash, masalah yang menimpa dua pembalap kondang di kelas MotoGP ini sepertinya akan terus dibicarakan hingga beberapa hari ke depan.
Balapan MotoGP Argentina 2018 penuh dengan drama. Dari Miller yang start terdepan (dalam artian sesungguhnya), Marquez yang gak nurut race director untuk start dari pitlane, diganjar hukuman ride through pitlane, ngedorong Aleix Espargaro dengan sengaja, hingga akhirnya memaksa Rossi merumput akibat senggolan ngawur yang dilakukannya.
Dan akibat insiden dengan Rossi inilah Marc diganjar hukuman penambahan waktu 30 detik di akhir lomba.
Baca juga:
- Yamaha Indonesia kirim Wahyu Nugorho Latihan bareng Valentino Rossi di VR46 Master Camp 2024
- Jorge Viegas Sebar Gosip Panas: 2024 VR46 ke Yamaha!
- GT WC Europe: Finish P5 di Misano jadi Hasil Terbaik Rossi sejauh ini
- Tertinggal 2 Detik Rossi Sebut Harinya Bagus
- Semoga Akur, Paduka Lorenzo ikut Balapan di Ranch Rossi
- Razali Menyesal Mengambil Rossi?
- Valentino Rossi Luncurkan e-MTB VR46 Terra. Keren Pol!
- Rossi: Kami sedikit lebih Baik
- Corak Helm AGV Terbaru Valentino Rossi untuk GP Misano 2
- Rossi tak kan Lupakan Michelin hingga Pensiun
Namun dibalik itu semua, ternyata Rossi mengecam keras aksi yang dilakukan Marquez padanya. Rossi yang sedang kesulitan dengan M1 nya untuk mempertahankan posisi 6 harus terjeremban akibat racing line-nya direbut Marquez. “Rossi ada di jalur yang benar, dan Marquez datang dengan memaksa,” ujar komentator MotoGP.
Rossi sangat kecewa dengan Marquez
Terlihat masbro, Rossi sangat kecewa dengan Marquez. Lebih sadis bahkan Rossi sebut Marquez sebagai “pembalap kotor”. Yap, sebuah sindiran pedas yang dilayangkan seorang Vale akibat manuver Marquez pada dirinya.
“Saya oke, tapi dengan situasi seperti ini, dia telah menghancurkan olahraga ini, karena dia tak menghormati lawannya, tidak pernah,” tutur Rossi seperti dilansir Crash (9/4/2018).
“Jika kamu mengambil contoh akhir pekan ini, semua bisa terjadi. Semua orang bisa melakukan kesalahan dengan salah mengerem, atau menyentuh orang lain. Ini bisa terjadi, ini balapan,”
“Tapi dia melakukannya sejak Jumat pagi kepada Vinales dan Dovisiozo. Sabtu sore kepadaku, dan kini saat balapan dia melakukannya lagi.”
“Dia melakukannya dengan tujuan. Ini bukan kesalahan. Dia datang dengan membuka kakinya, antara kaki dan motor. Karena dia tahu tak akan jatuh, tapi kamu jatuh. Dia berharap kamu jatuh. Jadi jika kamu memulai permainan seperti ini, ini akan meningkatkan level balapan. Dan akhirnya akan sangat berbahaya.” Lanjut Rossi kepada media yang sama.
Di tanya opininya tentang apa yang seharusnya dilakukan Marquez, Rossi menjawab.
“Saya melihat di pit board dia lebih cepat satu detik dariku. Saya tak cukup kuat hari ini. Jadi, kenapa dia tak menyalipku di tikungan berikutnya? Tapi jika dia datang untuk menyalipku, ke arah motorku, kakiku, membuat aku melebar dan terjatuh, dia juga akan lebih senang,”
“Saya tak bisa menikmati pertarungan dengannya. Karena saya tahu dia selalu menaikkan level balapan. Dia tak bisa bermain bersih, ia bermain kotor!” Tukas Rossi.
Yap, itulah masbro ungkapan kekecewaan seorang Valentino Rossi. Meskipun sudah diganjar 30 detik penambahan waktu namun Rossi berharap Race Director bisa lebih jeli lagi menghadapi hal-hal semacam ini.
“Kita MotoGP, dan kita olahraga sepeda motor paling terkenal di dunia. Jika semua orang mulai bersikap seperti ini, ini adalah sebuah kehancuran. Mungkin di akhir race hanya dia yang akan finish,” tambah pembalap yang memperpanjang kontraknya bareng Yamaha hingga 2020 ini.
Semoga berguna… (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Hmmss
Kenopo pak?
Hmmmm nyapo pak?
Serik pak tenggorokan, flu
butuh obat a pak?
ketemu DT80 ae wis marem pak…
Sebenernya semua ada karmanya, mungkin kedepannya gantian Marquez juga mengalami hal serupa yang dialami Rossi, hal itu adalah peristiwa berantai.. Anggaplah Marquez kotor dan mungkin kelak dia yang kena sleding Kak Seto.. eh, juniornya di musim-musim mendatang, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan bagaimana Rossi dulu sewaktu muda bermanuver menyeruduk Sete Gibernau, Casey Stoner yang bahkan pernah keduanya terjerembab, termasuk Veteran Nasional Ahmad Jayadi yang juga pernah ‘dizolimi’ Rossi jaman GP pek jigo di Sentul, juga sewaktu dia tau Marquez menempel ketat di tikungan S dan secara tiba-tiba menegakkan posisi motornya sampai motor Marquez tersenggol hingga Marquez jadi bahan meme “yang lain lomba balap motor, Marquez lomba lari” Bahkan juga ketika Rossi membawa konco-konconya ke paddock Biaggi dan memukuli Sang Roman Emperor. (saia tidak memasukkan jurus tendangan maut Ksatria Baja Hitam… eh, Rossi karena khusus kasus itu juga ada indikasi Marquez berakting jatuh supaya Rossi diganjar hukuman – terbukti sampai sekarang Honda tidak mau menunjukkan data rekaman dan parameter motor Marquez).
Jadi dalam hal ini, kalau bicara pembalap kotor, Marquez tidak ada bedanya juga dengan Rossi.. kembali ke soal ‘karma’ tadi 🙂
Kyknya buntutnya pendek om.. Eh
https://sakahayangna.com/2018/04/08/sunmori-asik-dan-seru-ke-bukit-kembar-puncak-pinus-karawang/
Emang buntutnya si om? Hehe
Yg menang siapa, yg diberitain siapa.. Wjwjwj
http://jetwahid.com/2018/04/08/vixion-r-best-sport-naked-150-cc-otomotif-award-2018-katanya-desain-modif-tukang-spbu-kok-menang/
Dede lorende.. Xixixi
Haiyah… kayak gak asing sama nama itu?
Wjwjwjwj
Seneng pak?
hahahaha
Wkwkwk