MOTOMAZINE.COM – Efek bola panas bimbangnya Valentino Rossi atas masa depannya ternyata menyeret banyak pihak. Terutama adalah anak-anak didiknya di VR 46 Academy. Yang paling terdampak adalah siapa lagi kalau bukan adiknya, Luca Marini, termasuk manager timnya Pablo Nieto. Mereka harus menerima kenyataan perihal masa depan di MotoGP. Bisa dibilang rencana yang telah dibangun bisa saja terdampak dan berubah haluan. Lah kok bisa? Monggo ditelaah pelan-pelan…
Keputusan yang diambil Yamaha sepertinya menjadikan masa depan Rossi dan tim harus ditata ualang. Pasalnya karena masuknya Quartararo berduet dengan Vinales membuat Rossi harus mengambil opsi lain. Apakah bertahan dengan mengendarai M1 bareng tim Petronas atau memilih pensiun.
Yamaha sendiri sebenarnya sudah ngasih “piring” buat Rossi jika doi ingin bertahan di MotoGP 2021. Entah di tim Petronas atau bahkan bikin tim sendiri, Yamaha siap ngasih motor dengan spec A (pabrikan) termasuk part dan crew teamnya. Namun dengan kondisi seperti ini (tim satelit) apakah pembalap sekaliber Valentino Rossi mau?
Baca juga : Ternyata Rossi Pernah Merengek dan ditolak Yamaha. Duh, Piye ini FBR?
Di awal kemarin Rossi sempat menyinggung doi gak masalah jika harus turun ke tim satelit, tapi itu sebelum Quartararo menggeser posisinya. Kini saat kursi pabrikan musim 2021 sudah luput darinya apakah Vale masih akan tetap pertimbangkan kursi Petronas? Untuk ini setidaknya dia masih akan tetap menunggu hingga seri Mugello. Melihat apakah nyali dan instingnya masih cukup tajam saat membesut YZR-M1.
The Dream team dengan Maro
Beberapa waktu silam banyak yang memprediksi Rossi bakal memproyeksikan sang adik Luca Marini untuk masuk kelas utama MotoGP. Salah satu pintu gerbangnya adalah tim satelit Yamaha. Entah siapa sponsor utamanya, tapi diyakini itulah pintu gerbang Marini ke MotoGP. Terkait jasa seorang Valentino Rossi juga.
Lebih jauh pasca hengkangnya Tech3 kemarin bahkan banyak yang memprediksi Rossi dan krunya bakal ambil alih satelit Yamaha dengan Sky VR46 Academy. Walaupun hal tersebut tak terjadi, dan satelit Yamaha diambil oleh SRT Petronas, namun beritanya sudah cukup masif.
Nah, terkiat dengan hal tersebut, apakah bukan tidak mungkin Rossi akan mewujudkan mimpinya membangun tim di MotoGP pada musim 2021 mendatang? atau setidaknya membalap satu tim dengan adiknya, Luca Marini?
Jawabnya adalah berat. Kenapa? Maro sendiri yang membocorkannya.. Sepertinya doi mulai gak yakin dengan masa depan sang kakak bareng Yamaha.
“Tanya Valentino, apakah dia akan lanjut dan kita akan lihat. Akan tetapi hal tersebut (Rossi-Marini) adalah hipotesis mustahil,” tutur pembalap yang memakai nomor start 10 tersebut.
Yaps, dari komen singkat nan dalam dari Marini ini setidaknya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Yamaha sekarang lebih berani menentukan takdir mereka. Mereka tak sabar walau hanya menunggu beberapa seri saja keputusan Valentino Rossi di musim 2020 ini.
“Saya cukup terkejut dengan pembaruan kontrak Vinales. Untuk Quartararo, jika saya jadi Yamaha saya pun akan menarik Quartararo ke dalam tim pabrikan, melihat performa apiknya musim lalu. Yang kurang beruntung adalah Vale. Yamaha bahkan tak sabar menunggu keputusan Rossi setelah beberapa race mendatang,” tutur Pablo Nieto si manager VR46 Academy di sela-sela peluncuran tim di Tavullia (31/1).
Baca juga : Marini Bungkus Juara Moto2 Beruntun di Jepang
So, selain pembalap-pembalap muda, sepertinya Rossi adalah salah satu magnet yang paling akan diamati di musim balap tahun ini. Dari beberapa seri awal setidaknya akan terlihat apakah Rossi masih membalap atau memutuskan pensiun tahun 2021 mendatang… (mmz)
1 komentar