Motomazine.com – Salam safety riding bro dan sis… Tentunya masih kuat ingatan kita akan bagaimana serunya race Aragon kemarin. Yang dipertontonkan oleh Valentino Rossi dan Dani Pedrosa. Valentino Rossi yang akhirnya harus mengakui kecepatan Pedrosa mengatakan bahwa ia telah memainkan semua kartunya, bahkan lebih untuk merebut posisi dua dari Dani Pedrosa.
Dengan melenggangnya Lorenzo sendirian di depan, Rossi memutuskan untuk mendapatkan empat tambahan poin dengan finish di posisi dua. Akan tetapi semangat juang pebalap Repsol Honda Dani Pedrosa mengandaskan tujuan pebalap Movistar Yamaha ini. Dengan finish di urutan tiga artinya Lorenzo mampu mengurangi ketertinggalanny menjadi 14 poin saja.
Rossi yang terus menyerang mengatakan jika Pedrosa adalah rider terbaik saat itu akan tetapi ia juga sangat puas terhadap performanya dan mengatakan jika itu adalah balapan terbaiknya di sirkuit Spanyol tersebut. Kembali, Rossi belum pernah sekalipun menang di Aragon, bahkan sebelumnya ia tak mampu sekompetitif ini.
Saya rasa saat saya kalah bertarung seperti ini adalah sebuah perasaan yang buruk dari satu sisi. Tetapi bagaimanapun saya merasa senang karena ini merupakan hasil yang bagus, balapan yang bagus bagiku,
Tutur Rossi.
Saya sangat menikmati ini khususnya karena saya lebih kuat, Saya cukup cepat dan mampu mengendarai sepeda motor dengan cara yang baik. Jujur ini adalah balapan terbaik selama karirku di Aragon. Karena ini adalah sirkuit yang sulit dan saya tak cukup kuat untuk bertahan di depan Dani dan di saat yang bersamaan dia juga mempunyai kecepatan yang luar biasa.
Jadi saya mencoba untuk bertahan dengannya dan juga saat saya mencoba untuk menekan untuk bertarung dan memainkan semua kartuku yang saya punya, juga sebuah usaha yang sebenarnya tak diharapkan (serangan di bus-stop chicane), tapi itu masih belum cukup.
Tambah Rossi.
Sederhana, Dani lebih kuat dariku hari ini dan ini sangat memalukan untuk kejuaraan karena poin (jika Rossi finish di posisi dua) sangat penting. Tetapi saya senang dengan hasil hari ini.
Lebih lanjut Rossi juga mengungkapkan jika serangan di bus-stop chicane itu adalah sesuatu yang mustahil dilakukan.
Itu adalah serangan yang mau tidak mau harus saya lakukan. Karena jika saya tak melakukannya dan Pedrosa berada di depan maka kesempatanku sudah tak ada lagi. Namun tak kusangka Pedrosa kembali menyalipku. Memang dia sangat kuat hari ini.
Tutup the doctor.
Dengan hasil ini maka perbutan gelar juara dunia kembali memanas. Dengan crash nya Marquez di awal lap ke dua praktis menyisakan persaingan antara Rossi dan Lorenzo saja. So, siapakah yang akan berjaya..??? Apakah Lorenzo dengan kecepatannya atau Rossi dengan segudang pengalaman dan konsistensinya (MMZ/red).
Related Posts:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
Kok yo iso kalah karo pedrosa
http://satuaspal.com/2015/09/28/ibu-ini-ditaruh-di-bagasi-oleh-anak-kandungnya/
Salut..salut..
Kemarin Vale kurang lepas karena memikirkan poin. Mungkin semua berbeda kalau lawan Rossi kemarin Jorge
Iya tu, perang mental udah mulai panas
lorenzo aja di aragon duel ama duo honda ga berkutik. memang karakter sirkuit yang bisa memberi banyak celah. apalagi buat honda yang punya akselerssi bagus keluar tikungan saat duel. dan lorenzo tau harus ngacir. dan doi tetap beruntung ban doi ga menipis. gak kek tahun lalu.
Betull… Tapi benar2 garing.. Untung ada 46 vs 26