Motomazine.com – salam safety riding bro sis.. Ketidak pastian jawaban Lorenzo atas kontrak yang disodorkan Yamaha rupanya kian hari semakin membuat bos Yamaha Lin Jarvis geram. Pasalnya, pebalap berjuluk porfuera ini seakan menggantung jawaban, antara mengiyakan atau menolak tawaran blue team tersebut. Bagi anda para pemburu cinta, you know lagh rasanya digantung 😆
Back to topic… Waktu yang diberikan Yamaha kepada Lorenzo sebenarnya sudah tergolong lama bro sis. Semenjak seri pembuka Qatar, tim yang bermarkas di Iwata Jepang ini sekaligus menyodorkan dua lembar kontrak kepada duo pebalap andalannya, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Tak perlu pikir panjang, begitu kontrak ditawarkan, segera saja Rossi menandatanganinya. Artinya, The Doctor tetap membela Movistar Yamaha MotoGP hingga 2018 mendatang.
Namun berkebalikan dengan Lorenzo, tawaran gaji spektakuler dari tim merah rupanya membuat peraih gelar juara dunia 2015 ini berpikir ulang. Pun masalah intern dengan rekan setimnya, Valentino Rossi digadang-gadang merupakan bumbu pembakar tak nyamannya Lorenzo bersama tim yang telah menaunginya selama delapan tahun tersebut.
Berbagai pemberitaan seputar spekulasi kejelasan nasib Lorenzo pun akhirnya mencuat. Mulai dari yang berharap Lorenzo tetap di Yamaha, mendukung Lorenzo untuk ke Ducati, hingga salah satu media luar negeri yang baru-baru saja telah merilis berita bahwa secara verbal Lorenzo telah menyetujui pinangan Ducati, dan akan mengumumkan surat kontrak antara keduanya di seri Jerez tanggal 24 April nanti.
Namun seakan tak tahan lagi dengan berbagai spekulasi yang muncul, Lin Jarvis selaku bos Yamaha pun melayangkan semacam ultimatum bagi Lorenzo. Semakin pebalap bernomor 99 ini tak memberikan kepastian semakin juga Yamaha memperkecil kesempatan Jorge untuk kembali bersama mereka.
Saya hendak berkata, semakin hari berlalu semenjak kami menawarkan kontrak kepada Jorge, itu juga semakin mengurangi prospek kami terhadapnya. Semakin banyak tambahan waktu yang kami berikan kepada Jorge untuk menentukan keputusannya, itu semakin mengurangi keinginan kami untuk tetap bersamanya. Dan hari-hari itu sudah jauh berlalu.
Ungkap Jarvis kepada Speedweek.
Kalau sudah begini, sepertinya keretakan antara duo Spanyola mulai tercium masbro.. Jarvis yang dulunya begitu menganak emaskan Lorenzo ternyata bisa gerah juga dengan sikapnya. Kian tak memberi keputusan. Padahal Yamaha adalah tim besar, dimana tentu saja tak sedikit pebalap yang ingin diberi kesempatan untuk memakai seragam berwarna biru dan menunggangi Yamaha YZR-M1 yang fenomenal itu.
Hmmm… Mentang-mentang juara dunia 2015 jadi mulai jumawa… , atau ingin mencoba kesabaran dan tekad tim garputala mungkin?
Sorry to say pakdhe… Masih banyak pebalap lain yang kepengen gabung sama Yamaha. Sebut saja pebalap-pebalap muda berbakat yang konon menjadi incaran Yamaha jika Lorenzo benar-benar hengkang ke tim Ducati. Mereka adalah Maverick Vinales, Andrea Iannone, Dani Pedrosa dan bahkan Alex Rins yang saat ini sedang membalap di Moto2..
Hanya saja, Kevin Schwantz, pebalap yang pernah moncer bersama Suzuki sedikit melarang jika Vinales pindah ke Yamaha, secara di sana masih ada Valentino Rossi, yang tentu saja masih akan menjadi pebalap utama Yamaha. Dengan kata lain jika Vinales gabung ke Yamaha musim depan, ia hanya akan menjadi bayang-bayang Rossi saja.
Kalau MMz pribadi sih lebih suka kalau Iannone yang berlabuh ke Yamaha musim depan.. Duo Italiano, berpostur dan bergaya mirip, membesut tunggangan yang sama dalam satu tim.. Wes jian bakal klop tenan.. Kalau menurut sampean bagaimana..???
Gak ngira juga, Lin Jarvis dan Yamaha bisa gerah dengan Lorenzo.. :mrgeen: (MMz)
Artikel menarik motomazine lainnya:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
=======================
Bro dan sis punya informasi seputar otomotif dan kehidupan? Share saja bareng motomazine di:
• email: motomazineblog@gmail.com
• facebook: motomazine.com
• twitter: @aguztino86
• BB: 524dbd4e
• IG: motomazineblog
• WA: 085233819298
beneran bikin gerah
https://imotorium.com/2016/04/10/first-sight-all-new-honda-civic-turbo-vtec-earth-dreams-andalan-honda-di-iims-2016-galeri-foto/
Kalau saya mungkin langsung saya suruh pindah 😆
Pindah kontrakan mksd e ?? 😀
muesti to..
Go Jorge…,go…!!!!
Minggato…Jorge…,minggato….!!!!
buahaha… yang demen jorge 😆
Demen Jorge..??
Sorry… **eh..
Wkwk… Saya tahu kalau mas Sayur njagokke hernandez 😆
Kipasin
https://apipotoblog.com/2016/04/16/honda-cb150r-cafe-racer-dan-roadster-concept-tebar-virus-modifikasi-nih/
emang sate? 😆
biarpun sy fbr tp jika nanti bnr jolor pindah ke ducati trus bs juara seri sekali aja dlm satu musim itu adalah kehebatan yg luar biasa…. n mo gk mau hrs diakui jolor emg rider cepat lintas pabrikan
haiyyaaa cilaka luwa welas waaa
Buahaha… Bener bro.. Terlepas memang semakin kompetitifnya desmosedici sendiri