Motomazine.com – Salam safety riding masbro… Valentino Rossi, pembalap Movistar Yamaha MotoGP mengakui jika akhirnya dia dan tim menemukan masalah yang membuat M1 nya tak mampu bekerja maksimal. Berbagai usaha sudah dia dan tim lakukan, termasuk harus gonta-ganti sasis, settingan, termasuk jumpalitan akibat latihan motocross hanya untuk menemukan feeling terbaik pada motor.
Valentino Rossi adalah pembalap pabrikan Yamaha yang paling getol mengomentari performa Yamaha M1 tunggangannya. Jelas, sejak berganti karet pembungkus velg, performa Yamaha M1 yang begitu kuat di tikungan seperti terkebiri.
Puncaknya di tahun 2017 silam, bahkan Vale harus jatuh bangun dan kehilangan kesempatan mendapatkan juara dunia akibat M1 miliknya seringkali kehabisan ban. Terutama adalah ban belakang yang mudah sekali terdegradasi.
Nah, jalani race pembuka musim 2018 ini Rossi seperti mendapat angin segar, terutama setelah jalani race perdana, Qatar.
Tampil kurang kompetitif di sesi kualifikasi (posisi 8), The Doctor dan kru coba mencari settingan baru, terutama elektronik, dan itu membuahkan hasil bagus. Di race Qatar Vale berhasil merebut podium tiga di belakang Dovisiozo sang juara dan Marquez di posisi dua.
Baca juga:
- Yamaha Indonesia kirim Wahyu Nugorho Latihan bareng Valentino Rossi di VR46 Master Camp 2024
- Jorge Viegas Sebar Gosip Panas: 2024 VR46 ke Yamaha!
- GT WC Europe: Finish P5 di Misano jadi Hasil Terbaik Rossi sejauh ini
- Tertinggal 2 Detik Rossi Sebut Harinya Bagus
- Semoga Akur, Paduka Lorenzo ikut Balapan di Ranch Rossi
- Razali Menyesal Mengambil Rossi?
- Valentino Rossi Luncurkan e-MTB VR46 Terra. Keren Pol!
- Rossi: Kami sedikit lebih Baik
- Corak Helm AGV Terbaru Valentino Rossi untuk GP Misano 2
- Rossi tak kan Lupakan Michelin hingga Pensiun
Nah, dari hasil inilah sepertinya Rossi paham. Masalah M1 selama ini adalah elektronik. Seperti yang pernah disinggungnya awal musim 2016 lalu, Rossi menyebut elektronik pada M1 seperti mengalami kemunduran.
Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan Ducati dan Honda yang sangat getol dan konsen pada piranti elektroniknya. Seperti sudah disinggung sebelumnya, Rossi menyebut bahkan Ducati dan Honda telah mempekerjakan beberapa teknisi Marelli. Nah loh, berbeda dengan Yamaha yang masih konsen dengan orang-orang Iwata. Padahal sedari awal, M1 selalu memakai Magneti Marelli.
“Kami kini paham dengan masalah yang mendera M1. Masalahnya datang dari elektronik. Tak seperti Ducati dan Honda, mereka mengalokasikan banyak uang untuk elektronik,” tutur Rossi seperti dilansir dari La Gazzetta Dello Sport.
Lantas solusinya? Rossi berharap Yamaha mampu memberikan jawaban dengan memberikan setting terbaik pada elektronik.
“Itu tergantung Yamaha. Saya berharap Yamaha mampu bekerja cepat musim ini. Kami sedikit terlambat, tapi musim masih panjang, masih banyak waktu untuk mengejar,” tambah The Doctor.
Jika sampeyan amati Sam, masalah utama yang sering mendera M1 adalah gampangnya terdegradasi ban belakang. Termasuk pada M1 versi 2016 sekalipun. Dimana Zarco yang begitu kuat di awal balap seri Qatar harus menyudahi pertempuran akibat ban yang tak mampu lagi diajak bertarung.
Fakta ini sedikit berbeda dengan yang terjadi terhadap Rossi dan Vinales. Di akhir-akhir lap Rossi dan Vinales terlihat makin kuat. Bahkan Vinales yang terpisah jarak begitu jauh dengan rombongan pertama mampu menyusul dan merebut posisi enam. Semoga berguna… (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Semoga saja. Biar tambah seru. Merah oranye biru di podium.
Semoga.. tapi lihat hasil test marc.di jerez kok bikin merinding. Honda bisa bikin sudut sesempit itu