Motomazine.com – Salam safety riding masbro… Sebuah kejutan besar karena PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) ternyata memberikan kesempatan kepada teman-teman blogger dan media di Jawa Timur untuk nyicipin Suzuki NEX II, pertama kali di Indonesia loh Cak. Kamu kapan? 😁
Kemarin, Kamis (24/5/2018), bertempat di Surabaya Suites Hotel, secara resmi PT. SIS memperkenalkan Suzuki NEX II kepada khalayak Jawa Timur dengan cara mengajak blogger untuk menghadiri presscon yang dihadiri oleh para petinggi PT. SIS termasuk Bapak Yohan Yahya sendiri. Menariknya nih Cak, setelah sesi presscon selesai digelar, blogger langsung diberikan kesempatan nyicipin si NEX II ini dengan cara rolling city keliling kota Surabaya sambil ngabuburide.
Dan dari impresi pertama mmz nunggangin Suzuki NEX II nih Cak, yang paling menjadi perhatian saya pada akhirnya adalah pada sisi suspensi juga tenaga/power. Ya sudah biar lebih jelasnya monggo dibredhel satu-persatu
1. Ergonomi
Suzuki NEX II memiliki dimensi yang cukup pas buat postur orang Indonesia. Dengan tinggi jok 740 mm, bikin mmz begitu lega napak ke tanah. Plek, gaplek, cenderung nekuk malah. Yang terpenting lagi nih Cak, karena mendapat revisi di bagian tengah dek, yang makin panjang dibanding NEX versi lawas, kaki berasa cukup lega gak mentok ke dek depan.
2. Performa
Suzuki NEX II yang mengusung mesin 4 tak 113 cc berpendingin udara dengan tenaga maksimal 6,7 kW/8.000 rpm ternyata mampu memberikan power yang cukup mumpuni Cak.
Torsinya juga lumayan gede loh. Dengan torsi puncak mencapai 8,5 Nm/6.000 rpm NEX II ini mampu memberikan dorongan tenaga yang cukup saat dibetot buat akselerasi mendadak maupun tanjakan.
Asli Cak, saya sempet kaget juga. Mendaki jembatan kalimas Surabaya yang tergolong tinggi itu saja eces saja dilibas. Padahal saya boncengan dengan total bobot 168-an kg.
Untuk urusan tenaga, boleh dibilang Suzuki NEX II ini memang kecil-kecil caberawit.
3. Handling
Handling Suzuki NEX II juga bisa dibilang jempolan Cak. Radius putarnya itu loh. Buat motor tes SIM C wes jan pas banget pokoknya. Light, radius putarnya kecil, ringan, lincah, wes lengkap pokokmen Cak.
Di sisi pengereman juga, mengusung diameter rem cakram depan yang lebih lebar, 34 mm, Suzuki NEX II menawarkan rem yang cukup menggigit dan bisa diandalkan. Sampeyan pasti hafal lah karakter pengereman motor-motor Suzuki. Sedikit lebih ‘atos’ dari rem Yamaha, tapi ‘cetuk’, pakem banget.
Baca juga:
- Anti Fomo, Suzuki Rilis GSX-8R di EICMA
- Ada Indikasi Satria F150 Facelift 2024? Geger Geden kalau Beneran!
- Resmi Gantikan Mir, Petrucci akan Balapan pakai GSX-RR di Thailand
- MotoGP: Finally! Suzuki Titipkan Dua Pembalapnya ke Honda
- Sejak Suzuki Umumkan Cabut Performa Mir mendadak Amburadul
- Meski ada Tempat, Kawasaki tak Tertarik ke MotoGP
- Silly Season Hampir Usai tanpa Tanda-tanda Pembalap Moto2 Naik Kelas
- Alex Rins semakin Santer Gantikan Alex Marquez
- Sudah Ada yang Siap Gantikan Slot Kosong Suzuki? Menarik ini!
- Mengsedih, Suzuki Resmi Pamitan dari MotoGP
Seperti yang mmz katakan di judul, mantabnya performa dan handling Suzuki NEX II terasa makin lengkap dengan hadirnya suspensi belakang yang mentul-mentul, ditambah lagi jok dengan busa tebal (110 mm). Wes pokoknya nyaman khas Suzuki lah Cak.
Overall, bisa dibilang dengan harga yang terjangkau, Suzuki NEX II adalah motor skutik entry level yang pas dan mampu mengakomodir apa yang sampeyan butuhkan. Hadir dalam 5 varian warna, Suzuki NEX II bakal menjawab ekspresi jiwa anda. Dengan bodi yang pas, desain agresif serta kemampuan handling dan mumpuni, Suzuki NEX II cukup pas dijadikan rekan berkomuter anda. Sesuai dengan tagline #KerenCaraBaru Suzuki NEX II berusaha hadir dengan model dan fitur yang kekinian namun bertenaga ala-ala old.
Sedikit masukan buat Suzuki mungkin adalah absennya fitur side stand switch pada NEX II. Itu loh Cak, fitur switch di standar samping yang secara otomatis mematikan motor saat ‘jagang’ samping diturunkan. Memang sih Suzuki memandang fitur ini tak terlalu penting penggunaanya saat ini, namun buat mmz akan lebih worthed jika fitur itu diadakan. Tapi ya semua kembali ke pilihan sampean masing-masing. Memang, motor dengan side stand switch membuat sedikit repot saat kita hendak manasin motor di pagi hari. Yakni harus nytandarin motor dengan standar tengah. Semoga berguna… (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Sangar oen
Apane pak?
Wis nunggang njaran
Njaran seko ngendi meneh
Seko njabung pak..
Loh, ngerti njabung a pak?
Mental mentul itu deskripsi kongkretnya piye,ya ?
http://zonamotor.net/2018/05/25/review-500-kilometer-pertama-gear-set-sinnob-di-motor-kuda-beban/
Dan didukung dengan kata-kata Bergairah….iki jian aku puleh rodo pie ngunu 🙁
http://potretbikers.com/2018/05/26/cara-mudah-setting-mode-altitude-honda-cb150-verza/
Gimana pak? Agak membayangkan bijimana gitu ya?
Ketika ditekan dia akan kembali ke bentuk semula dan bahkan lebih pak. Membal gitu