MOTOMAZINE.COM – Bunyi dan feeling gredeg saat angkatan pada Vario dan BeAT mungkin jamak dirasakan saat motor dibejek dalam rpm rendah dan menengah. Hal ini juga yang mmz rasakan tatkala nyemplak si Vario 125. Namun bunyi dan rasa gredeg ini sejatinya adalah “sign” bahwa motor matic kesayangan anda sudah saatnya diservis. Nah, berikut mmz kasih tips atasi gredeg di CVT BeAt dan Vario.
Honda BeAT dan Vario merupakan skuter matik Honda yang paling laris. Indikatornya gampang. Silahkan amati di pemberhentian lampu lalin, dan simak ada berapa ekor Vario series dan BeAT yang bercokol di sana.
Baca juga : Kode Honda K2FA. Scoopy LC?
Kembali ke masalah gredeg, ini kerap terjadi di CVT Vario dan BeAT. Dan timbulnya feeling gredeg ini muncul di awalan saja. Terutama saat kita mengurut selongsong gas.
Ada beberapa penyebab kenapa bunyi gredeg di vario dan BeAT ini muncul, diantaranya adalah:
- Kondisi V-belt dan roller kemungkinan kotor atau aus
- Kondisi kanvas kopling sentrifugal mungkin sudah mengalami keausan
- Kondisi rumah roller dan pully kemungkinan aus / kotor
Untuk mengatasinya bisa dilakukan pengecekan sendiri atau langsung datang ke bengkel resmi terdekat supaya mendapatkan solusi perbaikan yang tepat.
Sebagai info sberikut tips perawatan CVT supaya lebih enak dipakai dan selalu hadirkan performa optimal:
- Pemeriksaan dan pembersihan CVT sebaiknya di lakukan setiap 8.000 km
- Penggantian roller saran terbaik maksimal pada 16.000 km
- Penggantian V-belt disarankan maksimal pada km 24.000
- Untuk penggantian kanvas kopling sentrifugal bisa di ihat kondisinya dimana tebal kanvas minimal 2 mm. Sedangkan untuk penggantian rumah roller dan pully juga dilihat kondisinya jika sudah aus baru di lakukan penggantian. (Andriyanto, AHASS Bintang Motor via Detik).
Baca juga : Tips Mudah dan Murah Atasi Bunyi Klothok-klothok CB150R
Seperti mmz sebutkan di atas, untuk lebih memudahkan dalam anda melakukan pengecekan, karena ini motornya Honda, ya silahkan dibawa ke bengkel AHASS terdekat di kota anda. Semoga gredegnya hilang… (mmz)
sewaktu di Papua, saya pengguna Vario 125, setiap berangkat kantor berboncengan dengan rekan yang cukup berbobot, 95 kg plus saya sendiri 75 kg, dengan komposisi penumpang demikian, ditambah rute yang menanjak dengan kemiringan 30-32°, usia v belt sebelum putus cuma seminggu, atau maksimal dua setengah pekan, setidaknya sebwlum peringatan mau putus selalu diawali getaran hebat saat pertama start, aneh juga bahwa kualitas merk besar ini cukup memprihatinkan mengingat di Papua setiap beli partsnya hanya tersedia di AHASS
akhirnya saya ganti dengan motor konvensional (ninja) yang sampai saya bawa mutasi ke Jakarta tidak pernah rewel.
bapak gantinya niat banget..hahaha
di CB saia kok nggak ya pak?
#tanyakenapah
coba tempelin sticker Vario pak. rasakan sensasinya kemudian