Motomazine.com – salam safety riding bro sis.. Gelaran tes post musim tahun ini baru saja selesai digelar di sirkuit Jerez. Artinya setelah ini semua tim tak diperbolehkan melakukan tes hingga tanggal 1 Februari tahun 2016 mendatang. Tes yang digelar selama tiga hari semenjak hari Kamis tersebut diikuti oleh beberapa pabrikan seperti Honda, Ducati, Aprilia, dan beberapa tim WSBK juga ikut nimbrung di sana.
Tak seperti Marc Marquez yang masih mengeluhkan kinerja ban Michelin Iannone justru menyukai perilaku dari ban asal Prancis ini. Iannone mengakui jika ia mendapatkan feedback positif semenjak tes yang digelar di Valencia.
Tim Ducati MotoGP mengerahkan tiga rider dalam tesnya. Ada Andrea Dovisiozo, Andrea Iannone serta tes rider M. Pirro. Namun pada sesi tes bebas Jerez ini Ducati hanya mengambil satu hari tes saja.
Tes berjalan dengan baik. Kami bisa mengatur waktu dan terus melakukan perbaikan setiap putaran yang kami lakukan. Seperti di Valencia, kembali aku katakan, aku sangat menyukai kinerja ban Michelin dan ini adalah hari yang bagus. Kami tak pernah memakai ban baru untuk mencetak waktu terbaik. Namun aku mampu membuat laptime 1’39.6 di putaran terakhir dengan ban yang telah kugunakan selama 26 putaran.
Ungkap pebalap Italia bernomor start 29 ini.
Jika menilik komentar Iannone rasanya memang sedikit bertolak belakang dengan pabrikan dan pebalap lainnya ya bro. Saat Honda dan Marquez bahkan Rossi dan beberapa pebalap lain seperti Bradl mengakui jika masih sedikit perlu lebih banyak latihan dan pemahaman, Iannone justru terlihat pede dan suka akan kinerja ban Michelin di Ducati Desmosedici nya.
Hal ini juga seakan menarik memori kita pada MotoGP tahun 2007 lalu. Namun dengan kondisi yang berkebalikan. Saat Rossi bersama M1 harus jumpalitan bersama Michelin justru Stoner bersama Desmosedici GP7 begitu digdaya dengan ban Bridgestone-nya (MMz/red)
Related Posts:
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
dovi di atas ducati menggunakan pengereman belakang 30% kalo ga salah. artinya di ducati butuh feeling yang kuat terhadap ban belakang agar yakin ban belakang tetap mencengkram. sekarang ban michelin untuk roda belakang sangat kuat cengkrannya. jadi dovi jelas nyaman dan pede saat belok dengan cepat.
Dovi itu juga hard breaker bro.. Justru yang dikeluhkan banyak pebalap adalah ban depan yang gak sekuat Bridgestone. Apalagi saat cornering banyak yg beranggapan front grip nya buruk
apalagi ian ya 🙂
Maksute?
Kalo SY mah IRC aj dech…..
https://soffianblog.wordpress.com/2015/11/28/ada-9-kepala-daerah-berekening-jumbo-dalam-incaran-jaksa/
Leh.. Gajah Tunggal?
mantep lek http://macantua.com/2015/11/28/good-news-indonesia-jadi-yang-pertama-produksi-all-new-cbr250rr/
Josss… Ducati sepertinya klop
Semoga ianone thn depan lbh kompetitif lg
http://satuaspal.com/2015/11/28/nanti-malam-iwan-fals-manggung-di-karanganyar/
Biar bisa konspirasi sama vale
Ia lek
Harus itu..
maksudte sasis ducati dari dulu fokus ke ban belakang juga masbro. beda kan ama m1 sekarang yang fokus ke ban depan seluruhnya. kalo mau cepat m1 kudu pakai sasis lama.
kalo ducati sasisnya fokus ke ban belakang. wajar stoner dulu suka sliding. dovi suka menggunakan rem belakang ketimbang rem depan.
rcv mestinya cocok dengan ban michelin. ujar marquez memang cocok. wajar gayanya suka sliding. cuman ga bikin cepat. wajar kan sliding bikin lambat. meski bisa diakali dengan power, tapi rcv masih sulit menentukan porsi power di motor baru. tapi smooth ga liar lagi ujarnya. ya intinya masalah elektronik.
jadi dengan ban belakang traksinya sangat bagus. maka motor ducati nyaman saat belok dengan ban belakang. tinggal pilih mau sliding berapa persen. lalu andalkan power saat keluar tikungan.
maka ian yang feeling balapnya bagus di atas GP15, apalagi GP16.
Nah… Masuk akal.. Mau tidak mau dalam menjinakkan ducati harus pakai gaya RWS.. Jadi secara otomatis ban depan tidak akan terlalu kena dampak. Makanya Ian bilang baik ban depan dan belakang sama saja (gripnya). Itu mungkin alasan Ian nyaman dengan Michelin. Pengembangan M1 diakui atau tidak memang amburadul saat 2011-2012
cepetan ini bro Tom Sykes GBR Kawasaki Provec ZX-10R 1m 39.313s dg ban pirreli
Iya bro.. Bahkan laptime Sykes nempel Marc
bener. berarti senada dengan pengakuan redding bahwa banyak motor selain rcv yang cocok dengan michelin. vinales mengakui hal yang senada. kalo ban depan michelin sama saja daya cengkramnya dengan ban bridgestone. cuma ban belakang yang terlalu mencengkram merubah feeling pembalap. jadi menurutnya ban depan dan belakang bekerja dengan baik. terutama yang belakang.
Bahkan Rossi pun mengakui jika kinerja ban belakang Michelin memang luar biasa. Tanda-tanda pebalap dengan RWS akan mampu bertarung di depan ini..