Motomazine.com – Salam safety riding bro sis… Jelang balap musim 2017, Dorna selaku penyelenggara MotoGP mulai memberlakukan berbagai aturan baru untuk membuat tayangan MotoGP tak hanya semakin menarik, namun faktor keselamatan pebalap juga semakin terjamin. Berbagai aturan baru diterapkan. Mulai dari penyeragaman ECU, ban hingga pelarangan penggunaan winglets hingga wacana akan dibekukannya status istimewa tim Ducati dan juga pengaplikasian short massage pada dashboard/speedometer pebalap.
Wacana terakhir yakni pesan untuk pebalap melalui layar LCD speedometer bakal diambil terkait dengan usulan Valentino Rossi beberapa waktu lalu yang mengusulkan adanya komunikasi langsung antara pebalap dengan kru yang ada di paddock. Hal ini terkait dengan semakin seringnya kejadian flag to flag dalam beberapa seri balapan, dimana pebalap harus masuk ke dalam pitlane di tengah balapan untutk berganti motor dan ban (dari hujan ke kering atau sebaliknya).
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
Khusus untuk wacana di atas rupanya pebalap Repsol Honda Marc Marquez justru berpikiran lain. Ia memandang jika pesan melalui dashboard dipandang sama sekali tidak perlu. Ia menganggap jika pesan tersebut hanya akan mengganggu konsentrasi pebalap kala harus fokus mdengendalikan si kuda besi dengan kecepatan super tersebut.
“Saya tidak setuju dengan penggunaan speedometer yang bisa menerima pesan dari paddock”, tutur pebalap peraih titel juara dunia MotoGP 2016 ini. “Sebab jika terlalu banyak informasi yang masuk ke kita saat balapan, akan membuat buyar konsentrasi. Maka pesan yang diberikan tim dengan menggunakan pit board sudah paling ideal. Jika ada keslahan dari tim saat memberikan informasi, maka itu adalah masalah tim, bukan masalah tiap pebalap”, imbuh pebalap berjuluk The Baby Alien ini.
Jika kita perhatikan alasan pebalap bernomor start #93 ini memang cukup bisa dimengerti. Flag to flag adalah balapan yang sangat membingungkan. Pilihan kapan masuk ke pit, jenis ban yang akan digunakan selanjutnya selalu menjadi hal krusial penentu kemenangan pebalap. Dan syaiknya, Marc sangat jago dalam hal ini. Jika nantinya semua pebalap mendapatkan informasi perihal pilihan ban baik yang akan dipakainya maupun oleh kompetitor, jelas ini akan mengurangi peluangnya memenangi balapan flag to flag.
Klop sudah jika Marc Marquez tak setuju piranti ini diaplikasikan di dashboard RC213V nya.. Bukan begitu cak..? (MMz)
==============
Punya pertanyaan atau ingin berbagi informasi? Kirim saja ke:
• motomazineblog@gmail.com
tinggal nunggu fitur video call dengan kamera terintegrasi yang dilengkapi beautification, sambil balap bisa sambil selfie, pose bibir monyong & nunjukin dua jari 🙂
Loh kan udah lek.. Tuh si go pr*?
emang di dashboard sdh ada ya? pantesan diprotes marquez.
Belum sih.. Itu action cam cuma buat ngrekam saja to lek?
lha mulane mbok sekalian dipasang ng dashboard ben iso selfie.
Mesakke le jomblo lek.. Nambah fitur vid call gak ada gunanya itu..wkwk
Motornya bs sms-an
https://satuaspal.com/2016/11/26/mumpung-masih-buka-ini-daftar-harga-motor-suzuki-terbaru-di-dealer-suzuki-cileungsi/
Bang, sms siapa ini bang… Haha
jangan2 nanti MM pecah konsen gara2 kemasukan sms banking yang isinya bahwa saldo tabungannya tinggal sepuluh euro.
Buahaha.. Iso ugo lek.. Atau malah sms kalau rcv nya telat pajak? Wkwk
Memang sepertinya begitu.. haha.
Takut kesaing paling.. *eh
Anjay. Gak sopan.. haha
Maksutnya?