Motomazine.com – Sore pembaca budiman semuanya? Selamat berlibur buat yang menunaikannya. Semoga liburannya hari ini menyenangkan dan tak menyisakan gundah gulana, mangkel atau sejenisnya. Gak seperti yang mmz alami siang, eh pagi menjelang siang tadi. Berniat nganter anak liburan tipis-tipis renang, malah saya dapat pengalaman berkendara yang bikin greget.
Adalah saat perjalanan santai sekitar 60 kpj-an. Maklum, balungan tuo masbro. Hasrat ingin cepat tapi apalah daya kemampuan tunggangan cuma segitunya saja. yawes daripada brodhol dewe-dewe, mendingan alon-alon waton kelakon.
Kejadiannya berawal begini…. (kamera zoom out mulai mblawur). Jadi pas saya jalan santai itu tadi, tetiba ada sebuah kendaraan sedan, baru, warnanya telur bebek, datang dari arah belakang.
Kecepatan estimasi sekitar 90 kpjan. Begitu nempel di belakang, tuh sedan langsung dim, nyalip mepet banget, ditambah sleding tekel. Wasemb, untuk ini saya dipaksa musti nginjak rem dan sedikit banting setir ke kiri.
“very goat!” ujar saya dalam hati. Padahal jalanan dalam kondisi normal. Dari depan pun gak ada kendaraan yang datang. Jadi gerakan yang dilakukan si sopir sedan itu tadi sangatlahh unfaedah. Sangat membahayakan.
Selang semenit kemudian ganti mobil jenis MPV yang juga datang dari belakang. Sama… Berkecepatan tinggi, nyalip mepet, juga sedikit melakukan manuver berbahaya layaknya sedan semenit sebelumnya.
- 1000 Km Pertama Sabri Nenggak Motul
- Diduga ikut Ringankan Beban Pemerintah, Blogger ini Beli Mobil
- Serba-serbi Mudik, LCGC Angkut Motor di Atap
- Lepas PPnBM Harga Veloz Nyentuh 300 Jutaan. Masih Layak jadi Mobil Rakyat?
- Avanza si Sejuta Umat Kembali Dominasi Penjualan Tahun 2021
- Bocor Wujud Baru Toyota Avanza Veloz 2022! Bukan Maen
- Estimasi Jarak yang dapat ditempuh saat Indikator BBM ‘E’
- Jangan Over Muat Barang, daripada distop Idamanmu dengan Sanksi Begini
- Mengejutkan Suzuki Carry NOS Dibanderol Segini
- CR-V Facelift atau City Hatchback. Siapa yang duluan Hadir?
Kali ini bukan kata “very goat” yang keluar dari mulut saya, melainkan ganti gerakan ngelus dada sambil menurunkan resleting celana, eh tensi emosi.
Entah, saya sampai bingung. Apa sih yang ada di pikiran mereka? Sekebelet-kebeletnya mereka sekalipun, seharusnya kan gak perlu melakukan manuver berbahaya begitu.
Atau memang ini sebuah luapan kegembiraan, kelegaan, atau malah pelampiasan karena mendapati jalanan lengang dengan mayoritas pengendara yang sopan. Ceileeeee…
Yang pasti mobil-mobil tersebut berplat nomor abjad kedua di alphabet kita. Hmmm… Inikah Revenge of the Mobil Kota? Dan mending pribumi ngalah saja… Tetep awet kita kok makeknya…wkwkwk…
Buat pengendara lain yang sopan harap jangan ikuti jejak-jejak oknum pengendara yang seperti itu ya? Ciptakan citra sopan dan bersahabat kala di jalan raya. Sayang gak ada dash cam-nya. Yowes gitu ae mbah curhatan gejil. Saya tak otewe dulu… Semoga berguna… (mmz)