MOTOMAZINE.COM – Masbro, kalau sampeyan terus ngikutin warung ini pasti sudah sangat kenal dengan tanjakan Jembatan Kali Kenteng yang menjadi jalur tol fungsional Kartasura-Salatiga. Setelah tahun lalu sebuah city car tak mampu melalui tanjakan tersebut, berbagai asumsi terus berdatangan, termasuk adanya berita bahwa tanjakan tersebut memiliki derajat kemiringan hingga 57 derajat.
Tak ingin kekeliruan ini terus berlarut, dikutip dari Kompas, Kakorlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa secara langsung mengunjungi tanjakan Kali Kenteng, Susukan Semarang.
Ingin membantah hoaks, bahkan Pak Royke mencoba sendiri menaklukkan tanjakan jembatan Kenteng itu dengan mengendarai sepeda lipat. Dan hasilnya, Irjen Pol Royke berhasil melewati tanjakan tersebut dengan sukses. Artinya apa Cak? Kalau sepeda lipat saja bisa naik, harusnya mobil pun lebih mudah untuk menanjak.
Nah sekarang, melihat adanya beberapa kasus mobil yang tak bisa menanjak, bagaimana sih tips supaya sopir mampu membawa kendaraannya hingga ke puncak dengan lancar dan aman? Lagi-lagi perlu diketahui bahwa tanjakan Jembatan Kenteng yang 57 derajat itu nggak bener.
- 1000 Km Pertama Sabri Nenggak Motul
- Diduga ikut Ringankan Beban Pemerintah, Blogger ini Beli Mobil
- Serba-serbi Mudik, LCGC Angkut Motor di Atap
- Lepas PPnBM Harga Veloz Nyentuh 300 Jutaan. Masih Layak jadi Mobil Rakyat?
- Avanza si Sejuta Umat Kembali Dominasi Penjualan Tahun 2021
- Bocor Wujud Baru Toyota Avanza Veloz 2022! Bukan Maen
- Estimasi Jarak yang dapat ditempuh saat Indikator BBM ‘E’
- Jangan Over Muat Barang, daripada distop Idamanmu dengan Sanksi Begini
- Mengejutkan Suzuki Carry NOS Dibanderol Segini
- CR-V Facelift atau City Hatchback. Siapa yang duluan Hadir?
Manager Administrasi PT Jasamarga Solo Ngawi punya jawaban sendiri untuk ini. Menurut beliau, mobil dengan transmisi automatic (A/T) harus segera mengganti ke gigi D2 atau L. Sementara untuk mobil bertransmisi manual aka M/T harus masuk ke gigi 2 dan gas penuh.
“Kemarin saya lihat itu kebanyakan kesalahan mengemudi. Misalnya di matik, seharusnya dia sudah bermain di gigi D dua atau L, terus yang pakai manual mereka pakai gigi 2 kemudian telat oper,” ucapnya.
Mobil baru bukan jaminan kuat nanjak
Kasatlantas Polres Semarang AKP Shandi Wiedyanoe, juga turut menuturkan bahwa tanjakan Kali Kenteng itu tak sampai 57 derajat. Tanjakan di ruas jalan darurat Kali Kenteng hanya berkisar di angka 10 persen dari rataan jalan, artinya tanjakannya hanya 20 sampai 25 persen saja.
Menurut AKP Shandi kuncinya lagi adalah pengemudi harus mematuhi instruksi petugas untuk gas poll dan ambil ancang-ancang dari bawah. Selain itu para pengemudi juga diharuskan menjaga jarak akibat menyempitnya jalan.
So… lagi-lagi skill pengemudi dan kondisi kendaraan lah yang menjadi kuncinya. Selama drivernya berpengalaman, dan mobil berada dalam kondisi optimal InsyaAllah tanjakan Jembatan Kenteng bisa dilalui dengan aman.
Di sepanjang jalan tol fungsional jembatan Kenteng juga sudah diberikan rambu-rambu untuk pindah ke gigi 1, serta para petugas juga sudah siap di sepanjang tanjakan bersiap-siap jikalau ada mobil yang gagal menanjak.
Jadi buat sampeyan para trabaser, setidaknya ilmu yang didapat saat menggeber motor jelang tanjakan bisa lah sedikit dipraktikkan di sini. Intinya jaga agar rpm gak kurang dari 2000, atau jika sudah terasa kehabisan tenaga segera pindah ke gigi di bawahnya (3 ke 2, 2 ke 1). Dan ini berlaku juga untuk tanjakan-tanjakan di medan mudik lainnya.
So, semoga perjalanan mudik sampean tahun ini berjalan lancar, aman dan selamat sampai ke kampung halaman. Ingat, selalu timbang skill berkendara, dan jika merasa ngantuk jangan tunda untuk berhenti, istirahat, serta tidur untuk pulihkan tenaga. Semoga berguna… (mmz)