Motomazine.com – Low MPV yang semula terus rajai pemasaran mobil tanah air kini tak lagi di singgasananya. Avanza yang semula terus puncaki penjualan mobil terlaris bahkan harus rela terlempar dari posisi 5 besar. Sekarang masyarakat sepertinya lebih menyukai mobil-mobil yang compact dengan harga yang juga tergolong compact. Yaps, makin tak diminatinya LMPV apakah menjadi pertanda juga bahwa kita makin apatis?
Mmz bisa menarik silogisme semacam ini karena sejatinya dahulu tujuan membeli mobil salah satunya adalah untuk keluarga. Menyenangkan dan membahagiakan semua anggota keluarga agar bisa terangkut semua. Lebih-lebih saat ada tetangga yang membutuhkan, kita bisa lah memberi pertolongan. Terutama MPV dengan 7 seat yang kadang bisa dipaksakan hingga berisi 10 orang.
Nah, yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, apakah benar pergeseran tren ini akibat makin apatisnya kita terhadap sesama? Sebab yang namanya city car paling bisa menampung 5 orang doang. Biar lebih lega malah 4 orang saja.
Hmmm.. Semoga saja tidak. Semoga pergeseran tren ini memang murni datang dari kondisi yang semakin memprihatinkan. Maksutnya kemacetan dimana-mana, serta kondisi perumahan yang bahkan banyak tinggal di gang-gang sempit sehingga memaksa kita kesulitan jika harus menghadirkan mobil berbodi agak bongsor.
Namun begitu kenapa Innnova tetap laris? Bahkan kalahkan penjualan Avanza?
Berkaca dari hasil penjualan mobil bulan Januari 2021 yang dirilis dari Gaikindo penjualan Innova masih lebih bagis dibanding Avanza. Innova nangkring di posisi 6 dengan total wholesales 3.429 unit, sementara Avanza ada di posisi 7 dengan penjualan 2.908 unit. Mayan loh selisihnya.
Lagi-lagi, si City Car Brio lah yang menjuarai penjualan mobil di tanah air selama bulan Januari kemarin. City Car dari Honda yang bahkan membuat pengguna Jazz banyak yang kepincut ini berhasil bukukan penjualan sebesar 3.840 unit (RS dan Satya).
Lebih menariknya lagi, posisi dua justru diisi Suzuki Carry dengan total penjualan sebesar 3.814 unit serta Rush di posisi tiga dengan 3.627 unit. Hmmm… SUV malah laris.
Berikut Data penjualan mobil Bulan Januari (Gaikindo):
- Honda Brio (Satya dan RS): 3.840 unit
- Suzuki Carry: 3.814 unit
- Toyota Rush: 3.627 unit
- Daihatsu Gran Max (pikap dan minibus): 3.599 unit
- Mitsubishi Xpander (Cross): 3.469 unit
- Toyota Kijang Innova: 3.429 unit
- Toyota Avanza: 2.908 unit
- Daihatsu Sigra: 2.500 unit
- Toyota Calya: 2.325 unit
- Mitsubishi L300: 1.957 unit
So, dengan fenomena ini, kira-kira kesimpulan apa yang bisa pemirsa ambil? Apakah makin tak diminatinya LMPV ini adalah imbas pergeseran tren atau memang sifat apatis yang semakin terlihat nyata? (mmz)
Artikel terkait:
- 1000 Km Pertama Sabri Nenggak Motul
- Diduga ikut Ringankan Beban Pemerintah, Blogger ini Beli Mobil
- Serba-serbi Mudik, LCGC Angkut Motor di Atap
- Lepas PPnBM Harga Veloz Nyentuh 300 Jutaan. Masih Layak jadi Mobil Rakyat?
- Avanza si Sejuta Umat Kembali Dominasi Penjualan Tahun 2021
- Bocor Wujud Baru Toyota Avanza Veloz 2022! Bukan Maen
- Estimasi Jarak yang dapat ditempuh saat Indikator BBM ‘E’
- Jangan Over Muat Barang, daripada distop Idamanmu dengan Sanksi Begini
- Mengejutkan Suzuki Carry NOS Dibanderol Segini
- CR-V Facelift atau City Hatchback. Siapa yang duluan Hadir?
Sepertinya memang trennya sudah berubah, selain faktor kondisi seperti disebutkan diatas, di mana kawasan perkotaan atau daerah yang notabene dihuni oleh keluarga muda dengan jumlah kecil dan lingkungan perumahan berdimensi kecil pula yang mau tidak mau menggiring opsi konsumen pada mobil kompak, ada pula faktor mindset yang memengaruhinya, yaitu dari konsep pemikiran seperti disebutkan di atas pula bahwa mulanya di era masa lalu, konsumen membeli mobil dengan tujuan untuk mengangkut person dengan jumlah lebih banyak daripada harus naik motor beriring-iringan, serta kebutuhan akomodasi transportasi dan niaga yang cenderung lebih dominan, sementara di era masa kini, tujuan konsumen membeli mobil lebih cenderung kepada unsur utilitas (supaya tidak kehujanan seperti naik motor) dan pride (makanya makin marak dijumpai orang-orang yang sengaja membiarkan kunci kontaknya bergelantungan di saku supaya kelihatan merknya, padahal kenapa tidak dimasukkan sekalian dengan dompet atau gantungan kuncinya ke dalam saku supaya lebih aman). Jadi fungsionalitas akomodasi bukan lagi tujuan utama, kecuali bagi para pelaku bisnis, misalnya jasa angkutan yang memilih Suzuki Carry dan Daihatsu Grandmax, maupun jasa transportasi semacam travel yang cenderung memilih Toyota Innova.
Nice idea. Pemikiran yang cocok Om. Pergeseran itulah yang akhirnya membuat LCGC dan City Car dengan dimensi kecil semakin diminati. Cuman yang miris ya yang ngantongin kunci gak masuk ke saku itu..hahaha