Motomazine.com – Pembalap Petronas Yamaha Valentino Rossi kembali alami raihan buruk selama hari pertama tes MotoGP Jerez. Bahkan Rossi hanya mampu menempati posisi 21 saat FP2 digelar. Usut punya usut, masalah klasik kembali mendera. Masalah yang Rossi alami masih sama dan tak ada ide lagi untuk solusinya. Mateng wes!
Melansir dari GPOne, Rossi mengungkap masalah klise yang mendera YZR-M1 tunggangannya. Lagi-lagi pembalap berusia 42 tahun tersebut mengeluhkan minimnya cengkeraman ban belakang. Parahnya ban justru berlari ke sana kemari membuat Rossi yang memang sudah berumur semakin terlihat lamban saja. Padahal Jerez sejatinya adalah salah satu trek favorit Vale. Banyak sudah kemenangan indah yang doi catatkan di Andalucia ini.
Baca juga:
Meski Jatuh Rossi makin Pede untuk Balapan Mendatang. Lah?
“Ini adalah hari yang sulit. Aku tak bisa cepat sama sekali. Di flying lap saya juga keluar menginjak garis hijau. Jadi posisiku yang seharusnya naik dua atau tiga posisi jadi dibatalkan. Pace balapku sedikit lebih baik tapi tidak fantastis,” terang The Doctor.
Masalahnya masih sama dan sudah dikenali
“Saya kekurangan cengkeraman ban belakang dan ban bergerak (slide) terlalu banyak. Dalam beberapa tahun saya mengalami masalah serupa, Khususnya setelah ban-ban ini menjadi terlalu lunak, sementara sepanjang karirku aku selalu lebih suka dengan ban yang keras. Tetapi inilah bannya, dan orang-orang bisa melaju cepat. Jadi sekarang tugasku untuk lebih mengaturnya,” tambah Rossi.
Yaps, semenjak Michelin datang gantikan Battlax 2016 silam Rossi terlihat sangat menderita dengan grip ban belakang. Terbukti sejak saat itu performa The Doctor cenderung menurun dan jauh dari borongan juara seri.
Prestasi Rossi paling moncer sejak kembali bersama Yamaha adalah tahun 2015 silam. Saat juara dunia ke-10 Rossi dicuri. Doi mampu tampil luar biasa dengan singkirkan Marquez dan buntuti Lorenzo dengan berbagai sanksi yang telah dijatuhkan kepadanya.
“Saya mencoba dua motor dengan pengaturan berbeda. Namun bagiku rasanya sama saja dan kami tak bisa pecahkan masalahnya. Kami harus terus bekerja, namun kami sudah tak memiliki banyak sisa ide lagi. (membuka tangan). Kami sudah mencoba berbagai hal berbeda, namun hasilnya sama saja. Saya masih dalam masalah. Kondisi lintasan seharusnya membaik besok, jadi aku akan bekerja dengan ban yang lebih keras. Di Portimao ban ini (keras) bekerja cukup baik.”
Dua tahun lalu Rossi menggebrak dengan menghadirkan David Munoz sebagai kepala kru. Cara kerja di paddock berganti, namun itu tak cukup bekerja sekarang.
“Dengan Galbusera aku lebih banyak melihat data, tak hanya milikku tapi pembalap Yamaha lainnya. Dengan David semuanya berbeda. David memintaku untuk berkendara saja, dia punya cara berbeda sat bekerja, dan saya harus melakukannya. Sekarang aku tak banyak tahu setting yang diberikan kepadaku, tapi bukan itu yang harus diganti. Saya percaya jika ban yang lebih lunak ini butuh riding style dan setup yang berbeda. Kami tengah berusaha menemukannya,” tutup pembalap bernomor keramat 46 tersebut.
Oke Rossi teru berusaha menemukan setting terbaik, akan tetapi dia harus melakukannya dengan cepat. Karena race-race awal ini adalah dasar apakah Rossi memilih lanjut atau tidak tahun 2022 nanti.
Baca juga:
Rossi Kontrak Setahun bareng Petronas, Berikut Kru yang dibawa
“Saya tidak merasa tertekan untuk itu. Secara fisik dan mental aku baik-baik saja. Masalahnya aku tidak bisa cepat. Itu saja, tidak ada lainnya.” tutupnya sambil tertawa.
Entahlah, terlepas dari apa yang Rossi katakan nyatanya doi memang terseok-seok di FP1 dan FP2 MotoGP Jerez ini. Rossi memang terlihat sangat berhati-hati dibanding tiga rekan lainnya di Yamaha. BIsa jadi ini adalah murni masalah ban, atau memang Rossi yang sudah tak se’bernyali’ dulu nunggang M1 dengan kemampuan maksimalnya. Entahlah, yang penting terus saja berusaha dan senangkan kami, fans gratisan Indonesia. (mmz)
1 komentar