Motomazine.com – salam safety riding bro sis.. Andrea Dovisiozo yang telah menyelesaikan sesi tes privat bersama tim Ducatinya di sirkuit Jerez pekan kemarin akhirnya mendapatkan kesimpulan tentang karakteristik ban Michelin. Memang benar, Michelin sama sekali berbeda dengan Bridgestone terutama pada ban depannya.
Dovisiozo percaya jika sebenarnya Ducati telah mengawali musim 2016 dengan jalan yang benar. Akan tetapi Dovi merasa bahwa ban depan Michelin masih ‘belum cukup’. Tanpa memburu raihan best laptime Dovisiozo hanya terpaut 0,1 detik saja atas teammate-nya Andrea Iannone yang berhasil menorehkan waktu 1’39.6 detikan.
Masih cukup sulit memanage ban. Saya kira potensinya sangat bagus. Gripnya sudah cukup bagus. Akan tetapi masih sangat sulit untuk mengontrol pergerakan ban. Untuk tetap berada pada limit di setiap tikungan. Khususnya ban bagian depan. Jelas musim ini sudah berakhir. Namun kami telah berada pada jalur yang benar. Jadi saya berharap musim depan akan tetap berlanjut seperti ini.
Tutur Dovisiozo.
Ini hampir sama di semua trek. Kami telah mencoba. Ini bukan masalah kompon atau karetnya. Inilah karakteristik dari ban sekarang (Michelin). Kita mempunyai banyak grip di bagian belakang, kita bisa sangat cepat, tetapi sangat sulit mengontrol ban depan. Pada pengereman, saat pengereman. Akan tetapi yang paling sulit adalah saat kamu membuka gas. Pada saat kemiringan maksimum, saat kamu tak membebani ban depan, sangat mudah kehilangan grip depan.
Kami tak punya masalah besar. Kamu harus berkendara dengan sangat halus. Khususnya di tengah-tengah tikungan saat kamu kamu berada pada kemiringan maksimal. Ada kontrol lebih yang harus kita perbuat dibanding ban sebelumnya (Bridgestone). Khususnya saat balap ini akan sangat berpengaruh. Bukan masalah lap terbaik atau tercepat, melainkan pada kontrol ban yang akan sangat mempengaruhi hasil setiap pebalap.
Imbuhnya.
Dari keterangan Dovisiozo di atas memang ban asal Prancis ini memerlukan sedikit sentuhan berbeda dibanding Bridgestone. Okelah dengan Bridgestone para pebalap bisa mem-push bagian depan dengan sekeras mungkin, sebab ban depan Bridgestone memang luar biasa mencengkeram. Namun dengan Michelin itu akan sangat sulit. Saat pebalap terlalu lama rebah di tikungan, apalagi mengeluarkan jurus lean angle 61°, dijamin dinding ban depan tak akan kuat menahan weight distribution yang ditimbulkan oleh motor. Jelas… Gravel lah yang akan didapat.
So.. Masuk dan keluar tikungan dengan cepat mungkin bisa mengatasi masalah ban depan Michelin ini. Dinding ban depan tak akan terlalu lama merebah yang berakibat impact berlebih hingga menyebabkan hilangnya front-end.
Jika memang Michelin tak merubah formula ban depannya anda tak akan lagi bisa melihat pebalap yang sudah miring 63° dan berhasil bangkit kembali atau dada-dada melambaikan tangan (sambil cornering) di dua tikungan menjelang finish (MMz/red)
Related Posts:
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
- Honda Dukung MotoGP Mandalika dengan Terjunkan Motor Listriknya
- MotoGP: Yamaha Kembangkan Mesin V4, Progress Sudah Berjalan Cepat?
- Misano Test: Marini Suka Paket Aero Terbaru Honda. Tapi Kok?
- Mengsedih, Repsol Resmi Tak Perpanjang Kontrak dengan Honda
- Gigi Full Senyum, Marc Juara Back to Back di Misano GP
- Marc Pecah Telor, Akhiri Puasa Juara. Pecco Apes lagi
jooosss http://macantua.com/2015/12/01/all-new-cb150r-with-cbr500-tails/
Gandossss
jolor bgt nih
Apanya bro..??