Motomazine.com – salam safety riding bro sis… Gelaran MotoGP musim 2016 memang masih lama. Namun tak berarti berita seputaran MotoGP hilang begitu saja. Kabar terbaru dihembuskan oleh tes rider Suzuki MotoGP, Nobuatsu Aoki. Pebalap berkebangsaan Jepang ini mengatakan jika seamless shift gearbox yang dipasangkan pada Suzuki GSX-RR membuat kendalinya semudah memainkan Playstation.
Pendapat Aoki ini tentu bukan tanpa alasan. Walaupun pengaruhnya tak begitu luar biasa terasa dan terlihat namun jelas, penggunaan seamless shift gearbox (SSG) akan sangat membantu pebalap terutama saat sudah memasuki paruh balapan dimana ban belakang mulai terdegradasi.
“Begitu banyak perbedaan.” Terang Aoki kepada Crash.net. “Dengan gigi (perseneling) biasa saat anda melakukan perpindahan gigi itu akan memangkas. Namun dengan seamless shift gearbox anda tak perlu merasakan itu. Tiap naik gigi terasa kita mampu melaju lebih dari dua meter. Ini sangat mudah. Seperti kita sedang bermain Playstation. Layaknya motor matic. Sungguh, luar biasa.”
Suzuki adalah satu-satunya tim pabrikan yang belum menggunakan seamless shift gearbox selama musim 2015 kemarin. Bahkan Aprilia yang notabene merupakan tim baru di MotoGP musim 2015 ini telah menggunakan SSG semenjak diperkenalkan di seri Mugello bulan Juni lalu.
Keberadaan SSG sangat membantu pebalap terutama saat desaselerasi. Timbulnya back torque yang menendang ban belakang dan menghambat laju motor sepersekian detik akan lenyap saat anda menggunakan seamless shift gearbox. Perpindahan gigi, baik upshift maupun downshift akan terasa sangat halus. Memang benar jika rasanya seperti mengendarai motor matic.
Musim 2016 nanti selain menyiapkan SSG tim Suzuki juga bakal mempersenjatai Aleix Espargaro dan Maverick Vinales dengan mesin baru dan sasis baru.
Jadi dirasa tidak berlebihan jika tim-tim pabrikan lain seperti Yamaha, Honda dan Ducati harus berhati-hati.
Tanpa seamless shift gearbox saja Suzuki berhasil menempatkan Aleix Espargaro dan Maverick Vinales di posisi start 1 dan 2 di Catalunya kemarin. Sayangnya saat menjalani balapan mereka belum bisa berbicara banyak dan hanya finish di posisi enam dan sepuluh. Tidak salah lagi jika kemungkinan salah satu sebabnya adalah menderitanya pebalap saat ban belakang mulai tergerus di paruh kedua balapan berlangsung.
“Mungkin untuk membuat single lap itu tak terlalu berpengaruh. Namun di saat balapan, saat ban belakang mulai tergerus, SSG sangat membantu. Jika biasanya motor berubah liar dan susah dikendalikan, dengan seamless shift gearbox semua terasa lebih halus.”
Tambah Aoki.
Jika sudah begini tak menutup kemungkinan jika tahun depan Suzuki bakal mampu berbicara banyak. Terlebih semua tim akan sama-sama buta data mengenai ban Michelin dan single ECU Magneti Marelli yang diwajibkan untuk semua tim musim depan (MMz/red)
Related Posts:
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
semakin mudah
Mudah dlosor? *eh
Mantap gan suzuki tahun depan
Semoga.. Biar lebih berwarna..
Kencang
http://satuaspal.com/2015/12/21/dua-abg-kendarai-motor-tewas-ditempat-usai-tabrak-mobil-box-ini-sebagai-teguran-bagi-para-orang-tua/
Tapi jadi nlonyor loh