Motomazine.com – salam safety riding bro sis.. Tes pramusim 2016 telah memasuki sesi kedua. Kali ini tes sendiri digelar di sirkuit Phillip Island, Australia.
Tes yang sejatinya dihelat selama sehari penuh ini ternyata tak mampu dimanfaatkan oleh para rider. Pasalnya cuaca yang tak menentu membuat para pebalap bingung menentukan pilihan ban maupun settingan terbaik untuk motor.
Nyaris kesempatan terbaik untuk membuat laptime hanya bisa dilakukan setelah jam 2 siang waktu setempat. Setelah hujan reda dan membuat beberapa permukaan aspal mengering.
Namun keadaan ini ternyata tak berlangsung lama. Pasalnya sesaat kemudian hujan pun turun dengan derasnya hingga sesi diakhiri pada pukul 6 petang waktu setempat.
Sama halnya seperti yang sempat ditorehkan di Sepang Danillo Petrucci, pebalap Octo Pramac Ducati Yaknich berhasil menjadi pebalap tercepat di hari pertama tes Phillip Island ini. Disusul oleh pebalap Ecstar Suzuki Maverick Vinales dan Pebalap Monster Yamaha Tech3, Bradley Smith.. Sementara pebalap-pebalap top seperti Valentino Rossi, Marquez, Lorenzo dan Pedrosa berada di posisi enam, dua belas, enam belas dan tujuh belas.
Dan berikut hasil lengkap tes pramusim MotoGP Phillip Island 2016 yang MMz kutip dari Crash.
1. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 31.764s [Lap 11/12]
2. Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 32.483s +0.719s [20/20]
3. Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 32.590s +0.826s [27/27]
4. Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 1m 32.864s +1.100s [33/41]
5. Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) 1m 32.948s +1.184s [21/21]
6. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 33.088s +1.324s [26/27]
7. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 1m 33.126s +1.362s [20/20]
8. Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 33.841s +2.077s [6/6]
9. Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) 1m 33.992s +2.228s [6/6]
10. Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP15/16) 1m 34.049s +2.285s [7/9]
11. Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* 1m 35.273s +3.509s [28/29]
12. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) 1m 35.354s +3.590s [18/20]
13. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 1m 35.584s +3.820s [2/2]
14. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 1m 35.679s +3.915s [5/10]
15. Takuya Tsuda JPN Suzuki Test Rider (GSX-RR)1m 36.166s +4.402s [6/6]
16. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 1m 39.825s +8.061s [14/24]
17. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V)1m 40.138s +8.374s [15/15]
Pada tes kali ini tim Aprilia masih belum bergabung sebab mereka sedang fokus mengembangkan Aprilia RS-GP untuk turun di trek dalam tes pramusim Qatar depan..
FYI, tes pramusim MotoGP Phillip Island sendiri bakal digelar selama tiga hari.. Mulai dari hari ini, Rabu hingga Jumat (17-19/02) mendatang.. (MMz)
Related Posts:
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
===========================
Bro dan sis punya berita dan informasi seputar otomotif dan kehidupan? Share saja bareng Motomazine di:
• email: motomazineblog@gmail.com
• facebook: motomazine.com
• twitter: @aguztino86
• BB: 524dbd4e
• WA: 085233819298
kenceng terus ya si petrux kalau basah..
Karakter Desmo yang lebih mendapatkan grip saat trek basah
mungkin petrucci lebih ada confident dri yg lain pd saat hujan. motor di set ke rain mode, power delivery jdi sangat halus dan power output yg dipapas.
jaman GP500 dulu belum ada electronic aids canggih sperti sekarang. jdi kalau trek keadaan, 100% di kontrol si pembalap. salah-salah sedikit buka throttle, torsi brutal mesin 500cc 2-tak langsung nendang gak kira2. ban spin atau motor jdi highside.
jdi lebih mahir mana ya kalau hujan.
trek keadaan basah
sebenarnya saya lebih setuju ke Rossi bro kalau di trek basah.. Namun memang benar.. brutalnya power delivery Ducati ke ban belakang mempunyai keuntungan lebih saat trek dalam kondisi basah.. dengan sedikit pengurangan power dibanding trek kering, otomatis cengkeraman ban belakang desmo jadi lebih mantabh.. walaupun memang tak bisa lepas dari feel bukaan throttle si pebalap juga..
mungkin ya itu tdi masbro, petruxx lebih ada confident dibanding pembalap lain saat itu. pastinya power mesin di set ke rain mode, maka ECU meng-cut power supaya gak 100% seperti saat pemakaian di lintasan kering. mungkin 25-30% dikurangi potensi power output nya oleh teknisi tim sesuai dg permintaan pembalap. tdkk aja motornya petruxx, tapi jga tim lain.
mungkin saat itu seting suspensi motornya petruccii dikombinasikan dg set-up power delivery mesin yg tepat, menjadi sangat cocok dg kondisi lintasan basah wktu itu. berpengaruh membuat rasa percaya diri petrucci lebih ok dri pembalap lainnya. krena motor yg tepat set-up nya akan jdi nyaman handling nya.
mungkin motor pembalap lain sperti rossi saat itu belum menemukan seting yg cocok saat hujan.
Yup.. Besarnya power ducati sendiri memang memberikan kelebihan di aspal basah.. Tengok saja jerez 2011.. Bagaimana rossi yang motornya masih awut2a gitu masih bisa nyodhok ke posisi ke dua dan ngajak stoner bobok 😀
Gak jga bro…power terlalu besar jdi kontra produktif di lintasan kering, apalgi di lintasan basah. Kondisi hujan power mesin di reduksi cukup siknifikan utk optimalkan grip. Dg itu ada rain mode. Superbike jalan raya pun ada fitur rain modenya. Bisa jdi ducati nya petruxx benar2 balance, dlm arti set-up suspensi, power delivery dan chassisnya presisi yg membuat motor menjdi optimal handlingnya.
Motor yg balance, otomatis pembalap jdi nyaman dan lebih confident.
Demikian jga saat trek kering.motor yg balance akan lebih cepat lap timenya.terutama melesat di tikungan. Yamaha m1 walaupun kalah peak power dg ducati, tpi bisa lebih cepat lap timenya.
di trek basah berbeda lgi set up nya, tpi tetap motor dicari ke titik balance nya scara keseluruhan supaya handling dan manuvernya maksimum. power tdk perlu besar, yg penting piwer delivery nya linear, halus…gak kasar atau agresif
Yups.. Benar sekali
sekarang kan serba elektronik, beda dg jaman GP500 awal 1990 an yg masih primitif sistimnya,
bisa kita lihat kalau saat balapan hujan, pembalap berusaha cepat dan menghindari crash tanpa ada alat bantuan elektornik..torsi yg agresif dan brutal motor GP500 harus dijinakkan dg keahlian si pembalap pada saat trek basah dan licin.
pembalap gp500 sperti nya lebih mahir dri pembalap motogp sekarang kalau balapan dlm keadaan hujan.
Jelas bro… Feel bukaan throttle mereka luar biasa mumpuni dibanding pebalap2 sekarang yang asal bejek gas tanpa takut terkendala slide dan highside
bener masbro…siip
Gak kebayang gimana jika pebalap2 muda itu disuruh nyemplak nsr500 nya rossi atau doohan dulu
Yg lebih agresif dan brutal jaman sebelum motor big bang honda nsr500 nya doohan. Klau salah bejek gaz, bisa langsung highside,melayang dilempar motonya.
GP500 mesin big bang, power delivery nya sdh lebih jinak
Macam alex crivile yang sampai suka ngesot saat naklukin tikungan