Motomazine.com – Salam safety riding bro sis.. Tentu masih sangat segar di ingatan kita akan bagaimana serunya perebutan titel juara MotoGP Le Mans yang terjadi antara dua pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Sama-sama ingin mempersembahkan kemenangan ke-500 bagi Yamaha, keduanya tampil ngotot untuk menjadi yang terbaik.
Valentino Rossi yang mengalami masalah di pertengahan lomba akibat kurangnya daya cengkeram ban depan tetiba seperti mendapatkan suntikan semangat di paruh kedua balap bumi Perancis tersebut. Perlahan namun pasti The Doctor terus menyodok ke depan untuk akhirnya berhasil menyalip Vinales yang sedang memimpin balap, 3 lap jelang balapan berakhir.
Nah, dari situlah permasalahan timbul. Entah apa alasannya Vinales melakukan kesalahan dengan memotong jalur sehingga membuat dirinya semakin dekat (lagi) dengan pembalap bernomor 46 tersebut. Padahal satu lap sebelumnya Rossi telah berhasil terus memperlebar jarak hingga berselisih 0,4 detikan. Lagi-lagi yang jadi permasalahan adalah tindakan Race Director yang seakan tak mau tahu dengan tindakan Vinales tersebut.
“Saya memang tak melihatnya. Tapi saya rasa dia telah mencurangi saya dengan memotong trek“, tutur Rossi seperti dilansir oleh Motorsport. Wajar Rossi berkata seperti itu. Sebab di race Austin Vale yang harus mengalami hal serupa gegara tersenggol Zarco langsung dihadiahi hukuman penalti berupa pengurangan 0,3 detik dari jarak pembalap di belakangnya.
“Saya menempuh lap yang sangat cepat. Saya kira di 1’32.3 detik. Namun di sektor tiga dia memotong jalur dan berhasil mendekat saat saya sudah berhasil membuat jarak,” lanjut Rossi. Kalau bro sis jeli memperhatikan, satu lap sebelum Vinales menerobos jalur Rossi berhasil mencatatkan fastest lap. “Jika saya unggul 0,4 detikan di depan mungkin saya tak akan melakukan kesalahan. Tapi aturannya seperti ini. Dan bagaimanapun saya tetap melakukan kesalahan,“imbuhnya.
Memotong trek merugikan/menguntungkan Vinales?
Sementara di kubu berbeda, saat ditanya BT Sport Vinales menyebutkan hal yang berbeda.
“Ketika saya melakukan itu saya justru kehilangan banyak waktu karena saya tepat di belakang Valentino. Dan lalu saya terpaut setengah detik di belakangnya,”jelasnya.
“Itu tak mengubah apapun, sebab lap berikutnya (lap terakhir) saya justru semakin jauh dari Valentino“imbuhnya lagi.
Oke, entahlah siapa yang benar.. Akan tetapi, tindakan memotong jalur dimanapun selalu dianalogikan dengan memangkas waktu. Dorna sendiri bahkan kini lebih ketat lagi. Siapapun pembalap, baik di sesi FP maupun QP, dimana pembalap tersebut melebar hingga ke daerah luar kerb (biasanya berwarna hijau), maka catatan waktunya di lap itu bisa dibatalkan. Sehingga pembalap harus mengulangi putaran untuk mencatatkan waktu kembali.
Lha ini… Bukannya memandang dari sisi FBR, namun Rossi sendiri tentu meminta sebuah tindakan yang sama (adil) atas apa yang pernah disanksikan kepada dirinya akibat memotong jalur (dan itupun akibat disodok Zarco). Jika mau menelaah perkataan Rossi di atas adalah, mungkin seketika ia merasa marah, kacau atau kecewa setelah mengetahui Vinales melakukan hal tersebut dan tak mendapatkan hukuman apa-apa. Sehingga akibatnya doi melebar di tikungan 8 dan saking ngototnya akhirnya ia harus tersungkur di turn 11.
Last.. Ditanya apakah menyesal, dengan tegas Rossi mengatakan tidak. Ia mengatakan telah mencium aroma juara. Dan ia tahu bisa menang hari itu. Jika tidak berusaha untuk menang maka akan ada pertarungan batin dalam dirinya.
So… Akan seperti apakah hubungan Rossi dan Vinales di balap seri-seri mendatang? Apakah suasana saat Lorenzo masih di Yamaha akan kembali terulang? Semoga saja tidak… (MMz)
Baca Juga
- Jatuh Hati dengan KTM Vinales Bilang Motornya Agresif
- Marc: Selamat Tinggal Red Bull, Selamat Belajar Pecco
- Petrucci: Toprak Bisa Menang di MotoGP, Dia Gambaran Valentino dan Marc
- Yamaha M1 Mesin V4 Bisa hadir di Tes Sepang
- WSBK: Honda Tak Butuh Toprak
- Celaka! Marini Bilang Honda Jalan di Tempat
- Massimo Rivola Terkejut dengan Review Martin. Aprilia Harus Banyak Berbenah?
- Marini: “Bukan Posisi yang Kami Inginkan!”
- 2026 jadi The Last Chance Toprak ke MotoGP
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
===============
Punya pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman? Tulis saja di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- WA: 085233819298
- BB: 524dbd4e