Casey Stoner saat membesut Desmosedici GP10

Mencengangkan! Stoner Putuskan Pensiun dari MotoGP karena Merasa dikhianati. Sangar ki Cak

Diposting pada



Motomazine.com – Salam safety riding masbro… mencengangkan menyimak penuturan salah seorang jurnalis kenamaan Italia, Franco Bobbiese. Bobbiese mengungkap alasan kenapa Stoner memutuskan pensiun dari dunia yang membesarkannya, MotoGP karena merasa dikhianati. Weleh…?

Yup, secara mengagetkan di puncak karirnya tiba-tiba Stoner melayangkan sebuah keputusan besar, mundur dari ajang balap MotoGP. Saat itu, 2012 silam, Stoner mengatakan bahwa dirinya sudah tak punya hasrat di ajang balap roda dua terakbar sedunia itu dan memilih hidup santai bersama istri dan putrinya di Australia.
Namun, benarkah pensiunnya Stoner murni karena hasrat yang sudah tak lagi ada?
Baca:

Stoner Salahkan Rossi dan Vinales atas Kegagalan Tim Yamaha Musim 2017. Weleh…?

MotoGP: Stoner Ungkap Cara Kalahkan Marquez. Wah, Panas ini…!

Dan ternyata, seperti yang diungkap Franco, Stoner memutuskan pensiun karena merasa tak dihargai dan dikhianati.

“Saya berbicara banyak dengan Stoner di malam dia memutuskan pensiun. Stoner mengatakan jika dia tidak bisa menjalani kehidupan yang hanya mementingkan satu orang saja,” tutur Bobbiese seperti dilansir dari Tuttomotoriwebb, Jumat (9/3/2018).
“Stoner berkata kalau dia bisa menjadi juara dengan motor apapun, namun dia tidak bisa lagi berada di MotoGP karena sudah tidak tahan,” tambahnya.

Yup, melihat prestasi Stoner di atas Desmosedici GP7 bisa dijadikan sebagai fakta betapa sangarnya skill seorang Stoner.

Ducati yang terkenal badak itupun berhasil ditaklukkan Stoner dengan menangi 10 balapan dan enam kali pole position yang menempatkannya sebagai juara dunia.
Saat itu bahkan Stoner mampu mengasapi Rossi yang terseok-seok di posisi tiga klasemen juara dunia MotoGP.
Dan jika mau dirunut lebih jauh Cak. Prestasi Stoner dengan Ducati di tahun 2008, 2009, dan bahkan 2010 saat Desmosedici berganti dengan sasis monochoque penghancur karir pembalap pun, si Kuri-kuri Boy masih sanggup meraih beberapa kali juara seri.
Baca juga:

MotoGP: Mungkinkah Cuma Stoner Sang Penakluk Ducati?
Stoner Kembali Tes Ducati Desmosedici di Sepang. Tim Lain Patut Waspada ki Cak

Dan puncaknya di tahun 2011, saat pindah ke tim Repsol Honda, Stoner kembali menunjukkan tajinya dengan mampu gondol juara dunia musim itu.
So… Tidak berlebihan memang jika akhirnya Stoner butuh sebuah pengakuan. Berat memang Cak menjalani kehidupan di bawah bayang-bayang seseorang. Apalagi prestasi yang telah diukir tetap saja tak menjadikan si peraih prestasi lebih mentereng dari orang lain. Prestasi yang masih tenggelam akibat kalah karisma. Hayo, opo ora pedih jal? 😁 Semoga gak baper, eh semoga berguna… (mmz)


Lebih dekat dengan Motomazine di:

  • e-mail: motomazineblog@gmail.com
  • facebook: motomazine.com
  • twitter: motomazine
  • IG: @motomazineblog
  • Youtube channel: Motomazine
  • WA: 085233819298
  • BB: D8DCFC9A
Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

8 komentar

  1. Dulu itu seluruh komunitas motoGP cuma memandang Rossi sebagai idola sekaligus panutan dan tolok ukur atau standar ideal motoGP.. motoGP ya Rossi, ga ada Rossi ga rame.. Namun ternyata sang idola sekalipun tak sanggup menjinakkan sang desmo, bahkan menjerumuskannya ke jurang terdalam sepanjang karirnya.. Satu hal lagi, para fans dan media harus mengakui bahwa tak ada yang abadi, sang idola kini beranjak tua dan kurang produktif.
    *karena semua ada masanya.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini