Motomazine.com – Salam safety riding masbro… Ada kabar terbaru lagi seputar perhelatan MotoGP musim 2018 ini. Anggapan orang tentang tim Movistar Yamaha dan Monster Tech 3 ternyata tak sepenuhnya benar. Sek, iki piye karepe?
Yup, kebanyakan kita pasti menganggap motor yang dipakai tim satelit adalah ‘bekas’ dari tim pabrikan di musim sebelumnya. Ambil saja semisal motor Yamaha tim satelit musim 2018 ini, di awal kita beranggapan pasti yang dipakai Zarco adalah mesin 2017.
Namun sejatinya itu sama sekali tak benar Cak. Menurut Lin Jarvis, Yamaha M1 Zarco dan Rossi adalah identik. Tak hanya mesin, sasis yang dipakai keduanya ternyata juga sama. Bahkan aero fairing yang dipakai Zarco, sama juga dengan Rossi dan Vinales.Loh, lantas kenapa tim pabrikan selalu tampil kesulitan? Sangat beda dengan Zarco yang sering tampil kompetitif, baik di trek kering maupun setengah basah setengah kering.
Baca juga:
- Belum PeDe, Marc Akui ada 4 Pebalap lebih Cepat Darinya
- KTM RC4 bawa Era Baru di Kelas Moto3
- Jadwal Lengkap MotoGP 2024, Lusail kembali jadi Pembuka
- Marini: “Saya Senang berada di Honda, begitupun Valentino”
- [MotoGP] Tes Sepang: Repsol Turun Kasta digantikan Honda, akankah?
- MotoGP, Marini: “Honda menyenangkan untuk dikendari, tapi tak Cukup Cepat”
- Loh, ada Raffi dan Nagita di Peluncuran Pertamina Enduro VR46 Racing 2024
- Beneran Fluo, inilah Livey Balap Pertamina Enduro VR46 Racing MotoGP 2024
- Livery Balap Tim Ducati Musim 2024, tetap Dominan Merah dengan Aksen Pemanis
- Akankah Regulasi Bobot Minimal Pembalap Hadir di MotoGP?
Usut punya usut, menurut Lin Jarvis ternyata yang membuat Zarco lebih kompetitif adalah akibat lebih sedikitnya beban yang dipikir oleh Johann. Yup, Yamaha adalah pabrikan yang selalu mencobakan update part terbaru kepada tim pabrikan terlebih dahulu. Tak seperti Honda yang mengujicobakan part baru justru ke Crutchlow, tim satelitnya.
So… sepertinya akan lebih baik jika Movistar sedikit mengikuti cara Repsol. Yakni memberikan update pada tim satelit. Jika update-annya bagus ya pakai, kalau jelek, batalkan. Jadi biarkan tim pabrikan konsentrasi dengan motornya. Tanpa harus masuk keluar paddock dengan settingan yang berbeda-beda. Yang justru bisa membuat pembalap lebih frustasi.
Dan kinerja seperti ini kalau gak salah juga dilakukan sama Ducati deh Cak. Mereka, tim Ducati selalu memberikan update dan tes terhadap Michele Pirro, sang tester Ducati.
Jadi, apakah Yamaha akan terus memakai metode yang sama seperti ini? Lebih jauh, jangankan antara tim pabrikan dan satelit, motor Rossi dan Vinales yang sama-sama tim pabrikan saja sudah beda. Terutama pada suspensi depan, Rossi karbon, Vinales alumunium, serta swingarm belakang M1 Rossi yang sedikit lebih lebar dibanding M1 milik Vinales. Semoga berguna… (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A
Zarco lagi on fire..
http://imotorium.com/2018/05/14/review-injector-cleaner-honda-genuine-parts-mesin-terasa-lebih-enteng/
bener lek, efek nothing to lose