MOTOMAZINE.COM – Pasca fenomena aneh yang mendera seorang Valentino Rossi dimana doi 3 kali jatuh secara beruntun, berbagai pendapat pun bermunculan. Termasuk opini dari seorang Carlo Pernat, pengamat penting di kancah MotoGP, yang bahkan menuturkan 3 hipotesis untuk Rossi. Bahkan hipotesisnya merembet ke urusan tim.
Memangnya kenapa merembet-rembet sampai ke tim segala? Sebelum ke sana, mari kita simak dulu 3 hipotesis yang disampaikan Pernat.
Pertama dari sisi Rossi sendiri. Sejak jatuhnya Rossi di Assen kemarin banyak menimbulkan pendapat bahwa masa Rossi sudah habis. Berbagai teori muncul, termasuk umur 40 tahun yang dijadikan kambing hitam jebloknya prestasi Rossi.
Melihat fenomena ini sepertinya Pernat tak begitu setuju. Rossi memang mengalami kemunduran prestasi. Namun di sebalik itu Pernat mengatakan bahwa kurang moncernya Rossi akhir-akhir ini diakibatkan oleh kurang klopnya settingan tunggangan. Toh motivasi Rossi juga terlihat masih sangat tinggi.
Kedua, motor Yamaha itu sendiri. Banyak juga pendapat yang mengatakan Yamaha memang saat jeblok saat ini. Termasuk minimnya kemenangan yang direngkuh Yamaha. Namun untuk yang satu ini Pernat kembali kurang setuju. Melihat kompetitifnya 3 Yamaha lain, bahkan Vinales yang juiara serta Quartararo di posisi tiga dan Morbidelli di posisi lima langsung mementahkan pendapat jebloknya M1 di Assen.
Hipotesis ketiga, tim. Nah ini, fakto tim juga menjadi sorotan tersendiri bagi Pernat. Kita bisa lihat hingga saat ini Rossi masih dinaungi orang-orang lawas. Sejatinya Rossi sudah berani melangkah dengan mengganti Jeremy Burgess dengan Silvano Galbusera. Dan sedikit banyak, ini berpengaruh terhadap prestasi Rossi walaupun belum mampu hantarkan The Doctor kembali rengkuh tropi juara dunia.
Makin berkembangnya kemjaun motor modern ditambah semakin nekat dan matangnya pembalap-pembakap muda ditengarai menjadi batu sandungan tersendiri bagi seroang Valentino Rossi. Apalagi kru tim miliknya didominasi orang-orang lama yang sudah sangat terbiasa dengan motor-motor berteknologi lawas.
“Di titik ini yang menjadi masalah besar adalahtim dan Rossi harus memutuskan apa yang akan dia lakukan. Dia harus membuat keputusan. Ini sulit tapi harus dia lakukan jik aingin berada di kondisi sebelumnya (juara),” tutur Pernat seperti dilansir GPOne.
Entahlah apa maksut mbah Pernat kali ini… Tapi menurut apa yang saya tangkap, hiotesis ini mengarah pada peremajaan anggota tim. Semoga berguna… (mmz)
- Yamaha Indonesia kirim Wahyu Nugorho Latihan bareng Valentino Rossi di VR46 Master Camp 2024
- Jorge Viegas Sebar Gosip Panas: 2024 VR46 ke Yamaha!
- GT WC Europe: Finish P5 di Misano jadi Hasil Terbaik Rossi sejauh ini
- Tertinggal 2 Detik Rossi Sebut Harinya Bagus
- Semoga Akur, Paduka Lorenzo ikut Balapan di Ranch Rossi
- Razali Menyesal Mengambil Rossi?
- Valentino Rossi Luncurkan e-MTB VR46 Terra. Keren Pol!
- Rossi: Kami sedikit lebih Baik
- Corak Helm AGV Terbaru Valentino Rossi untuk GP Misano 2
- Rossi tak kan Lupakan Michelin hingga Pensiun