MOTOMAZINE.COM – Masbro, penggemar Rossi yang bukan ABM pasti bertanya-tanya mengenai apa yang menimpa jagoannya, Valentino Rossi. Banyak spekulasi muncul, termasuk isu-isu dan opini yang terus menyudutkan usia seorang Vale. Tak lagi muda, sudah saatnya pensiun, tak lagi kompetitif, bla bla bla… Padahal untuk urusan jebloknya performa di Silverstone, The Doctor punya alasan tersendiri untuk itu.
Rossi memulai seri Silverstone dengan cukup apik. Sejak sesi fp1 digelar Rossi selalu tampil di depan. Ya setidaknya 10 besar lah. Termasuk di sesi kualifikasi. The Doctor berhasil tempel ketat Marquez dan menduduki grid kedua.
Sebelum race banyak sekali yang berharap Rossi bakal berduel sengit dengan Marquez. Terlebih sirkuit Silverstone adalah salah satu sirkuit yang sangat cocok dengan karakter Yamaha M1. Terlihat, rata-rata 4 motor Yamaha di sana sangat kuat di sektor satu dan dua.
Namun begitu race berlangsung harapan penggemar Valentino Rossi harus kembali terkubur dalam. Jangankan juara, podium saja Rossi tak mampu. Cukup ngotot di awal dengan membuntuti Marquez, perlahan tapi pasti pembalap Italia yang sudah berusia 40 tahun lebih tersebut justru mundur teratur. Sebelum akhirnya disalip Alex Rins dan rekan setimnya, Maverick Vinales.
Lantas apa sih yang membuat Rossi terus mengendurkan bukaan gasnya?
Usut punya usut ternyata Rossi menderita degradasi ban belakang. Entahlah, cukup Pede di sesi kualifikasi sepertinya Rossi kehilangan feeling dan cengekraman ban belakang YZR-M1 tunggangannya.
Dikatakan Vale, bahkan ban belakangnya membuat doi tak berani membuka gas dalam-dalam atau miring maksimal dengan meraih rolling speed di sirkuit kebanggan warga Inggris ini.
“Kami tidak senang dan kecewa. Saya berharap mampu menapaki podium karena start dari barisan depan. Race pace saya selama latihan pun juga bagus,” buka Rossi.
“Marquez memang lebih cepat. Tapi aku berharap mampu bertarung dengan Vinales karena pace kami sangatlah mirip. Namun saya tak mampu mempertahakan kecepatan. Saya merasakan kurangnya cengkeraman ban belakang. Dari awal kecepatanku sudah tidak fantastis dan sangat sulit bertahan dengan tiga teratas,” imbuh Vale.
“Di paruh kedua balapan saya harus mengendurkan gas lebih banyak lagi. Sebab ban belakang benar-benar habis. Saya berharap mampu bertarung di depan, tapi itulah, kami menderita,” tutup pembalap bernomor 46 ini.
Yap, sebuah keanehan yang terjadi pada diri Rossi. Terlepas dari apa yang orang perbincangkan, performa Vale di hari Minggu (25/8) sama sekali tak mencerminkan kecepatannya saat lakoni latihan bebas. Rossi terlihat sangat menderita. Apalagi saat harus merubah arah. Doi terlihat begitu berjuang.
So, apakah ini murni kesalahan Rossi memilih ban, salah setting, kurang maksimalnya piranti elektronik, Rossi memang sudah tua dan tak setajam dulu, atau ada sesuatu di balik bakwan? Sebab setiap Vale kompetitif di kualifikasi, doi pasti langsung jeblok saat harus balapan. Semoga berguna… (mmz)
- Yamaha Indonesia kirim Wahyu Nugorho Latihan bareng Valentino Rossi di VR46 Master Camp 2024
- Jorge Viegas Sebar Gosip Panas: 2024 VR46 ke Yamaha!
- GT WC Europe: Finish P5 di Misano jadi Hasil Terbaik Rossi sejauh ini
- Tertinggal 2 Detik Rossi Sebut Harinya Bagus
- Semoga Akur, Paduka Lorenzo ikut Balapan di Ranch Rossi
- Razali Menyesal Mengambil Rossi?
- Valentino Rossi Luncurkan e-MTB VR46 Terra. Keren Pol!
- Rossi: Kami sedikit lebih Baik
- Corak Helm AGV Terbaru Valentino Rossi untuk GP Misano 2
- Rossi tak kan Lupakan Michelin hingga Pensiun