MotoGP Silverstone 2016: Rossi Kembali Dapatkan Tanda "BRK" Pada Pit Board. Apa sih Artinya?

Diposting pada

image
Pitboard Rossi bertuliskan "BRK"

Motomazine.com – Salam safety riding bto sis.. Selalu mengasyikkan memang melihat pertarungan para pebalap MotoGP yang sedang berjibaku memperebutkan posisi terdepan demi meraih gelar juara, baik juara seri maupun juara dunia. Terlebih lagi tersajinya drama saling salip, mempertontonkan skill demi membuktikan siapa yang terbaik di atas lintasan.
Seperti halnya seri MotoGP Silverstone 2016 kemarin, dimana Rossi, Cruthclow, Marquez dan Iannone bersaing sengit demi memperebutkan posisi kedua.
Namun di balik itu semua tentu masih banyak hal menarik yang terkadang justru membuat kita penasaran. Salah satunya adalah tulisan-tulisan dalam pit board masing-masing pebalap. Selain terdapat nama pebalap, nomor kebesaran, julukan, laptime, dan aneka tulisan lain, ternyata ada beberapa crew mekanik yang acapkali menampilkan tulisan yang hanya dimengerti oleh pebalap dan crew mekanik sendiri. Seperti halnya crew mekanik Valentino Rossi, yang saat MotoGP Silverstone kemarin berlangsung mereka kembali menampilkan tanda/tulisan “BRK” di pitboard. Lantas, apa sih arti tulisan itu? Break, Broke, Brake atau apa?
Mengenai hal ini ternyata Valentino Rossi juga kerap mendapatkan pertanyaan tentang apa arti tulisan BRK tersebut. Dan akhirnya via Crash Rossi mengungkapkan apa arti kata BRK tersebut.

Banyak orang yang menanyakan tentang hal ini. Namun jangan terlalu dirisaukan. Arti kata BRK tersebut adalah pemberitahuan dari crew mekanik agar saya berpindah ke engine brake.

Tutur pebalap berusia 37 asal Italia tersebut.
Engine brake? Pindah? Apalagi ini…? Jadi begini bro sis.. Tanda BRK dalam pit board itu bukan tanpa alasan. Kenapa? Sebab di tombol yang terdapat pada stang sebelah kiri Yamaha M1 Vale, di sana terdapat sebuah knop bertuliskan BRK. Nah, tombol inilah yang disinyalir harus digunakan oleh Rossi. Yup, itulah yang dimaksud Rossi dengan Engine brake. Jadi kemungkinan tombol itu secara otomatis terkoneksi ke ECU saat pebalap menekan tombolnya. Artinya, engine brake dari motor akan bekerja secara maksimal. Loh… Ini kan bukan motor matic, kok pake pengaktifan tombol engine brake segala? Bukannya sudah ada engine brake nya tatkala throttle ditutup..?

image
Tombol BRK di panel stang sebelah kiri YZR M1 Rossi

Ya… mungkin itu pertanyaan yang muncul di benak.kita.. Namun perlu kita ingat kembali. Yamaha YZR M1 Rossi dan Lorenzo serta beberapa pabrikan lain macam Ducati, Honda, Suzuki juga Aprilia telah mengaplikasikan apa yang disebut dengan Seamless Shift Gearbox System. Nah.. Piranti SSS ini bereaksi dengan memperpendek waktu shifting gigi per-gigi. Tak hanya itu bro sis.. Seamles Gearbox ini jugalah yang menyebabkan motor kehilangan daya engine brake. Jadi ketika gas ditutup, motor otomatis akan ngeloyor saja tanpa adanya gejala “nembak” dari suara knalpot. Menandakan saat pebalap melakukan down shifting kala memasuki tikungan, engine brake alami motor nyaris tak bekerja sama sekali. Untuk hal ini bro sis bisa perhatikan kala kamera di motor diaktifkan ketika motor hendak memasuki tikungan.

Lantas hubungannya dengan engine brake, dengan perintah BRK? Sebentar.. Monggo disruput kopinya pelan-pelan sambil didiskusikan bareng. Seperti sudah MMz sebutkan di atas, pengaplikasian SSS secara otomatis akan menghilangkan kemampuan engine brake dari motor.. Konsekuensinya, jelas.. Piranti rem lah yang harus bekerja ekstra maksimal dalam menghentikan laju motor. Akibat lanjutaannya.. Si penghubung motor ke aspal, alias ban lah yang bakal menderita beban paling berat. Apalagi ban depan.. Stress yang diterima oleh si karet bundar ini tentu bakal semakin berat saja tatkala motor berhenti hanya dengan mengandalkan rem dan ban..
Nah.. Dengan mengaktifkan engine braking tentu motor akan kembali bekerja normal. Kembali terjadi ledakan-ledakan kecil yang menghambat motor terus ngloyor saat down shifting. Dengan kembali aktifnya engine brake maka otomatis ban depan yang semula terbebani begitu beratnya akan sedikit terkurangi stress nya. Dengan begini jelas ban depan akan jauh lebih awet. Apalagi saat pebalap, dalam hal ini Rossi sedang menggunakan ban tipe soft di bagian depan. Maka tak heran jika tanda BRK ini sering muncul kala balapan hanya menyisakan sekitaran 7 lap lagi.
Dengan semakin awetnya ban, walaupun mungkin kemampuan corner entry Yamaha M1 Rossi akan sedikit berkurang, namun tentu hal itu bisa ditutup dengan beraninya Rossi melakukan late braking. Dinding dan tapak ban yang lebih bagus juga yang tentunya bisa dijadikan senjata tersendiri untuk menggeber motor di akhir-akhir lap, saat pebalap lain sudah mulai mengalami degradasi ban berlebih. Bisa bro sis lihat, di seri Silverstone kemarin bahkan Rossi bisa memperpendek gap hingga 0,583 detik saja dari jarak sebelumnya yang menembus 2 detikan, atas Crutchlow di posisi dua saat menapaki garis finish. Jika kemarin balapan masih menyisakan satu lap saja, bukan tidak mungkin Rossi mampu merebut posisi dua Crutchlow.
image
Valentino Rossi in action

So.. Itulah bro sis arti sebenarnya dari tulisan BRK di papan pit board Valentino Rossi. Jadi maknanya Vale disarankan menggunakan engine brake untuk menghemat ban, bukan untuk brake (mengerem), broke (patah semangat) atau memberikan jalan pada pebalap lain di belakang, apalagi adanya team order.. Salah besar itu mah… Balapan kok enten-entenan (saling menunggu), emange touring pak.. Keseringan jadi tim sapu… :mrgreen: (MMz)
==============
Punya pertanyaan atau ingin berbagi informasi? Kirim saja ke:
• motomazineblog@gmail.com
Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

41 komentar

  1. B(R)osoK kui… Eh kang Rossi pakai ban depan tipe hard pas di silverstone, sama dg Vin dan Cal

    1. Syiemb.. Brosok jare.. Iyo sih kang.. Mungkin tim yo lebih waspada.. Kawatir ban depan tergadrasi lebih cepat. Nyatanya Cal hampir kekejar kan?

  2. dalam hal ini Rossi sedang menggunakan ban tipe soft di bagian depan. Maka tak heran jika tanda BRK ini sering muncul kala balapan hanya menyisakan sekitaran 7 lap lagi.
    Pemahaman saya sebagai pembaca ada hubungannya dengan dengan ban yang dipakai saat race silverstone kemarin. Pasalnya prolog atas membahas BRK saat race kemarin

  3. Rossi pake ban hard depan medium belakang klau gak salah Bro
    Memang belum ada detailnya apa BRK sbenarnya, Rossi bilang ada hubungan ke engine brake.
    Menjelang akhir balapan biasanya ban belakang sdh tipis dan banyak spinning. Ban belakang makin terkikis gak punya grip untuk daya dorong motor secara cepat akselerasi keluar tikungan yg bisa pengaruh ke perolehan posisi pembalap.
    Cara minimalkan grip ban hmenipis mengurangi engine brake ke level lebih rendah dg kurangi supply bbm air/fuel ratio yg lebih kering (lean). Bersamaan juga membuat konsumsi bbm lebih irit mengingat peraturan kapasitas tanki yg lebih sedikit. Tapi akan juga ada pengaruh negatif yaitu sedikit penurunan power ouput. Tapi tdk akan jdi masalah karena semua motor jga dalam kondisi seperti itu, harus mengirit grip ban dan bbm.
    Makin kecil engine brake justru makin bagus utk pembalap. Ban belakang akan kokoh di line, gak lompat-lompat akibat putaran ban blkng yg tdk sama dg kecepatan motor saat downshift dri kecepatan tinggi. Gabungan elektronik torque sensor (torductor), SSG dan slipper clutch meredam engine brake pada level yg mudah dikontrol.
    Mungkin seperti itu kali ya

    1. Bisa jadi juga seperti itu om.. Tapi sepertinya lebih konsen ke ban depan yang kali ini semakin menderita stress berlebih akibat down force yang lebih kuat dari pengaplikasian winglets

      1. Engine brake selalu jdi problem pembalap motogp. Seperti motor Marquez di 2015 engine brake terlalu kuat saat deselerasi, ban blkng lompat2 atau slide kesamping motor gak bisa tetap di line secara akurat menuju tikungan. Lebih susah mengkontrolnya. Power output besar memberi kontribusi engine brake yg jga besar. Crutchlow jga dpt problem engine brake di Qatar yg lalu.
        Engine brake berhubungan dg power, mengurangi engine brake berarti jga menurunkan power
        Downforce justru nambah tekanan lebih kedepan, bagian belakang makin naik pas hard braking. Tekanan ke ban blkng jdi berkurang yg membuka celah engine brake menahan putaran ban lebih lambat dri kecepatan motor. Ban sliding yg efeknya grip ban blkng makin terkikis dan menipis.
        Mungkin BRK nya Rossi seperti itu merubah mapping ECU untuk menekan engine brake lgi di sisa balapan dimana ban belakang yg sdh makin menipis bisa lebih awet sampai finish. Jga mengurangi spin yg biasanya makin sering terjadi ketika grip menurun.
        Mengenai engine brake ada di artikel ini Bro : http://www.asphaltandrubber.com/motogp/sepang-seamless-gearbox-braking-analysis/

        1. Nice.. Tapi memang tujuan SSS adalah meminimalisir engine brake agar ban belakang tak terlalu stress saat mesin mengeluarkan back torque pas desaselerasi

    2. SSG gak juga bisa membantu siknifikan, seperti motor Marquez di 2015 yg bermasalah karena engine brake.

  4. Yg jelas pd saat muncul BRK di papan pit board nya rossi… saat itu jg rossi lgs melemah ( liat aja di race aragon kmrn malam ) pdhl dia sementara memimpin race. Jd apa sesungguhnya arti BRK pd papan pit board?

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini