Motomazine.com – Masbro, pembalap Ducati yang musim depan bakal berlabuh ke Honda, Jorge Lorenzo seakan berada di atas angin. Yap, menangi duel sengit lawan Marquez di Austria rupanya menjadikan pembalap berjuluk X-Fuera ini begitu yakin mampu kembali kompetitif saat membela tim HRC dan menunggangi RC213V tahun 2019 nanti. Bahkan dengan blak-blakan Lorenzo berujar bakal berikan tontonan yang lebih menarik lagi.
Akhir-akhir ini, semenjak formula Desmosedici GP18 ditemukan, Lorenzo berubah menjadi pembalap yang disegani di grid MotoGP. Bahkan pembalap bernomor 99 itu kini tengah mengincar posisi Valentino Rossi di posisi dua klasemen pembalap dengan selisih 12 angka saja.
Lantas yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, mampukah Lorenzo langsung adaptif serta melesat cepat di atas RC213V nantinya? Dapatkah Jorge menyamai kecepatan Marquez yang menjadi satu-satunya pembalap Honda termoncer musim ini? Padahal X-Fuera sama sekali belum pernah menunggangi RC213V.
“Selama 3 tahun terakhir balap MotoGP lumayan fantastis. Selalu ada pertunjukan menarik di tiap musim. Aku ingat pada tahun 2016 ada 9 pembalap berbeda yang berpotensi menang pada setiap balapan. Begitu juga tahun kemarin yang juga sangat seru atas pertarungan antara Marc Marquez serta Andrea Dovizioso hingga lap terakhir.”
” Sementara tahun ini terjadi pertarungan luar biasa di Assen serta Brno. Bahkan di Austria aku mendapatkan pengalaman bertarung melawan dua pembalap terkuat yang ingin menang di sana. Lupakan tentang poin yang jelas semua ingin menunjukkan yang terbaik dan ingin menang.”
”Jadi tensi kompetisi tidak akan menurun tahun depan dan justru bakal makin seru. Sebab aku akan bergabung dengan Honda dan membalap dengan tim lain yang secara motor sangat jauh berbeda. Yang pasti para penonton MotoGP tidak akan bosan di musim 2019 nanti.” tukas Lorenzo.
Hmmm.. Makin menarik ki Masbro. Okelah, mungkin sampeyan berkaca pada Casey Stoner tahun 2011 silam. Stoner yang sebelumnya juga ngebela Ducati di 2010 akhirnya memutuskan pindah tim dan membela Repsol Honda bertandem bareng Pedrosa, juga Dovisiozo. Dan terbukti, saat itu, Stoner langsung sukses gondol tropi juara dunia MotoGP musim 2011.
Baca juga:
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
- Honda Dukung MotoGP Mandalika dengan Terjunkan Motor Listriknya
- MotoGP: Yamaha Kembangkan Mesin V4, Progress Sudah Berjalan Cepat?
Namun sekarang, apakah kepindahan Lorenzo ke Honda bisa disamakan begitu saja? Padahal tahun 2010, Stoner bisa diibaratkan adalah pembalap penunggang rodeo yang pindah dan diberikan tunggangan kuda pacu kompetitif. Hasilnya, sliding sana sini, melesat cepat tak terbendung, bahkan untuk menghentikannya Rossi harus membawanya golong koming di licinnya sirkuit Jerez.. wkwkwk…
Dan jika sampeyan mau menilik lebih jauh Masbro, kondisi Ducati sekarang sudah jauh berbeda. Apapun itu, Ducati Desmosedici GP18 adalah motor tersulap menjadi tunggangan kompetitif. Baik Lorenzo dan Dovi acapkali berebut posisi terdepan. Tak ketinggalan juga si Petrucci, pembalap Pramac yang juga sering menjadi kuda hitam di lintasan.
Sementara Honda, praktis hanya Marquez yang mampu melesat cepat dengan segala teknik balapnya. Rekan setimnya, Dani Pedrosa nyatanya juga tak bisa berbuat banyak.
Bahkan Cal Crutchlow yang mendapat RC213V spek 2018 sekalipun juga tak mampu berbuat banyak. Pembalap Inggris yang sering menjadi kuda hitam di tim Monster Tech 3 tiga tahun silam ini seringkali harus jumpalitan, bergesekan dan berteman dengan gravel sirkuit. Apakah Crutchlow pembalap yang jelek? Bukan masbro, bukan… Pembalap Inggris ini tergolong pembalap kompetitif loh.
Terlihat mudah, namun effort Marquez bukannya ringan buat membawa RC213V di barisan depan
Artinya apa? Honda RC213V emang tak semudah yang terlihat untuk ditunggangi. Berbeda dengan Ducati apalagi Yamaha yang bahkan pembalap tim satelitnya saja sering tampil lebih moncer dibanding pembalap pabrikannya.
So, atas beberapa fakta tersebut, mampukah Lorenzo langsung bisa beradaptasi, dan membawa Honda RC213V ke puncak persaingan? Persis seperti apa yang pernah dia lakukan di tim Yamaha tahun 2008-2010 silam? Semoga berguna… (mmz)
Lebih dekat dengan Motomazine di:
- e-mail: motomazineblog@gmail.com
- facebook: motomazine.com
- twitter: motomazine
- IG: @motomazineblog
- Youtube channel: Motomazine
- WA: 085233819298
- BB: D8DCFC9A