Motomazine.com – salam safety riding bro sis.. Mendapati gambar yang dishare oleh grup pecinta MotoGP yang MMz ikuti sontak membuat saya mengernyitkan dahi, terbelalak dan setengah tak percaya. Bagaimana tidak, ternyata di sana didapati sebuah gambar mengejutkan yang sedikit banyak mampu menenerangkan jatuhnya Rossi di Austin (10/4) kemarin.
Sungguh ironis memang, Rossi yang mengaku mendapatkan masalah pada kampas kopling Yamaha YZR-M1 nya, baca di sini tetiba harus tersungkur gegara kahilangan grip ban depan di awal lap tiga.
Padahal saat itu Rossi mengaku mulai mendapatkan ritme balap dan feel pada motor.
Dari gambar terlampir, walaupun dengan resolusi yang sangat kecil, kita bisa melihat bagaimana ban depan seperti terlepas dari bibir velg akibat mendapatkan tekanan berlebih dari sisi kanan.
Tak heran sesaat pasca terjatuh, Vale terlihat bingung dengan apa yang baru saja menimpa dirinya. Padahal ia mengakui, cara masuk dan kecepatannya saat menuju tikungan itu sama seperti yang ia lakukan di lap-lap sebelumnya.
So.. Benarkah kualitas sebuah ban kenamaan dunia yang kini berperan sebagai pemasok tunggal balap para raja MotoGP bisa separah itu? Tentu saja berkaca pada insiden-insiden lain yang menimpa Loris Baz dan Scott Redding pada MotoGP Argentina yang mengharuskan balap harus dilaksanakan dengan sistem flag to flag.
Untuk lebih jelasnya, guna mencocokkan gambar dan kejadian langsungnya, silahkan bro sis simak video terlampir berikut ini.. Simak saat detik 0.01 atau pada detik 0.53. Fokuskan pandangan anda pada ban depan sebelah kiri.
Oh ya.. Kenapa foto ini disinyalir terjadi di Austin kemarin? Coba perhatikan bagian-bagian detail dari Rossi dan motornya bro sis.. Mulai dari livery, posisi Rossi, bagian hitam di kanan dan kiri air ram yang disinyalir sebagai winglet, hingga sticker merk ban pada sisi samping fender depan.
Kalau sudah begini, mau bagaimana lagi coba? Masih perlu alasan kenapa tahun 2008 lalu Vale memilih hijrah ke Bridgestone? (MMz)
@sumber gambar: facebook, edited by motomazine
Artikel menarik motomazine lainnya:
- Jika dari Awal Pecco Begini, Saya Yakin Tahun ini Doi Sudah Jurdun
- MotoGP: Martin Menangi Sprint Race, Pecco DNF
- Catalunya jadi Kandidat Kuat Pengganti Race Finale Valencia
- MotoGP: Iannone Kembali, Siapa yang Harus Waspada?
- Komentar mmz di Akun MotoGP dapat berbagai Rujakan Netijen. Heran…
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
- Honda Dukung MotoGP Mandalika dengan Terjunkan Motor Listriknya
- MotoGP: Yamaha Kembangkan Mesin V4, Progress Sudah Berjalan Cepat?
=======================
Bro dan sis punya informasi seputar otomotif dan kehidupan? Share saja bareng motomazine di:
• email: motomazineblog@gmail.com
• facebook: motomazine.com
• twitter: @aguztino86
• BB: 524dbd4e
• IG: motomazineblog
• WA: 085233819298
Adaptasi nya lambat nih miselin ..
Aslinya belum siap.. Pembalap sudah kadung pede dengan Bridgestone.. Kalau sudah begini bagaimana coba?
Wuih jelly juga ya
Merk jelly ne apa?
Jelly tjap Motomazine hehehe berdiri sejak 1903
Jeli
Piye kang menurutmu?
bisa jadi struktur bannya (bagian pinggir) terlalu lembek untuk menahan beban motor MotoGP
Wah jan piye terusan
Bisa lepas begitu.. kacau nihh mie celin
Ngeselin kan?
Karena itu rossi.. dan saya FBR.. makanya bikin kesel *mlaayuuu
Nah.. Tahu kan alasannya? Wkwkwk..
Wooh…ban e mnledheh….eh..mleyot,ding..
Ban ngeselin digae.. Isih mending pirelli ki piye terusan
Apik Michelin lah…liané gpp kok
Kecuali sing liané kênék masalah…
Itu belum bisa digeneralisir…
CMIIW & IMHO
Lha kasus Loris Baz, Scott Redding? Sampai gak pede menghabiskan seri Argentina dan harus flag to flag itu, piye?
Loriz Baz di Sepang, laine gak
Scott Redding di Argentina, liane gak
VRossi dii Austin, liane nggak
Apa masih kurang ?
Kan masih banyak seri.. Jadi sek kurang *eh
ƗƗɑɑ.. ƗƗɑɑ.. ƗƗɑɑ..
Anxen liane aman kok
Yo mek wong siji sing apes 😀
Tapi sudah tiga kali.. Bridgestone wae gak sefatal ini
Lђåª Michelin tahun pertama
Bridgestone tahun pertama yok opo ?
Kan gitu…
Nggak lah.. Tahun 2007 bridgestone udah bawa stoner jurdun. Tahun 2008 rossi langsung jurdun. Saat itu pula sekitar pertengahan 2008 pedrosa juga beralih ke bridgestone. Dan memang tak ada masalah sefatal ini sejak saat itu
Sabar kang…
https://anangcozz.com/2016/04/10/tes-konsumsi-bbm-all-new-satria-f150-injeksi-malang-surabaya-4046-kmliter-pertamax-92/
Nganu.. Gemes tenan aku kang
IMHO kalo menurut analisa ngawur saya, Hal itu terjadi lantaran para pemakai motor Yamaha mengharuskan bawa motornya secara high speed cornering karna disitulah strong point Yamaha, di tikungan. Dampaknya sisi ban terutama ban depan jadi bekerja super keras, sampai mleyot seperti gambar rossi diatas, brati bisa dibilang ban michelin konstruksi dinding sampingnya kekuatannya masih dibawah bridgestone. Solusinya IMHO pembalap mungkin bisa mencoba menikung dg sedikit roda belakang, artinya sedikit memaksa untuk menggunakan rear wheel steering, terbukti markez yg punya kebiasaan sedikit ngesot juga belum pernah ngalamin insiden kan?
Kembali lagi ke kekuatan ban itu sendiri msbro.. Rossi pembalap tipe RWS juga loh. Namun dengan tikungan high speed seperti itu (pas Rossi jatuh), tidak mungkin dia menggunakan RWS. Singkat kata, kualitas memang jauh di bawah merk B.
No ajah pak
Yes sajalah..
winglet si mbaahh rosidin kurang gede aka lebarr lek … dadine ndelonsooor … ngoahaha /
Buahaha… Kurang banyak gak?
Gk usah masalake ban mau lepas,bktinya waktu didorong setelah jatuh gk lepas.itu hanya gambar dan kira2 aja…
Monggo.. Bebas berpendapat
dijorokin oleh ingonan nya si mbah darmo itu
yg botak botak tengil
ngiahahah
Loh loh.. Jebul mbah darmo punya ingon to?
Kualitas michelin pantas dipertanyakan…dengan sistem flag to flag balapan kurang enak ditonton..karena pembalap harus mulai dari nol lagi
nah itu… belum siap sepertinya
michelin tdk pantas digunakan utk perhelatan se kelas motogp. ban supersoft cuman boleh dipakai 10lap, padahal jelas jelas motogp lebih dari 20 lap. sampai akhir musim balap 2016 banyak pembalap mengeluhkan performa ban michelin. sementara michelin tidak bisa berbuat banyak untuk meningkatkan performa bannya. michelin cocoknya sih cuman untuk bentor ato ngojek aja..