Motomazine.com – Menarik melihat perkembangan teknologi belakangan ini. Banyak sekali platform media sosial yang menyuguhkan berbagai kemudahan interaksi antara pembaca dan si pembuat konten. Sebut saja media sosial tiktok yang saat ini tengah menadi trend. Mmz sendiri juga nyemplung ke sana dengan menawarkan niche yang sama dengan warung ini, otomotif. Namun entah kenapa, respon pemirsa masih tak sebagus instagram atau blog ini sendiri. Fenomena mendadak ‘media’ yang akhirnya menyedot dan membagi-bagi pemirsa dalam banyak kelompok. Terus kalau semua ornag mendadak bisa jadi media, akan seperti apa nasib blogger nantinya?
Mungkin banyak yang memandang sebelah mata (awalnya) dengan profesi blogger, dalam hal ini otomotif. Namun ibarat kata,s emakin dicaci semakin menjadi. Blogger otomotif terus mendapat tempat tersendiri di hati para pemirsanya. Bahkan media-media besar yang biasanya memakai bahasa baku EYD yang kaku dan saklek, kini mulai bergeser ke bahasa-bahasa blogger yang lebih komunikatif.
Sebut saja mulai hadirnya panggilan seperti bro, sis, yang sebelumnya hal itu jarang dilakukan. Ya mau diakui atau tidak, pembaca akan lebih senang dengan bahasa yang mengalir, yang bahkan terkadang medok dan menunjukkan entitas suatu daerah. Apakah itu salah? Sama sekali tidak om… Semua sah-sah saja, dan bahkan pembaca lebih menyukainya.
Back to semua orang yang mendadak bisa jadi media. Fenomena ini banyak saya temukan di tiktok. Mereka dengan mudahnya meng-upload konten-konten cuplikan yang terkadang saat ditanya lebih jauh mengenai apa yang ada di dalam konten tersebut, jawabnya malah asal-asalan. Menyandang status sebagai pers memang tak semudah itu.
Gak cuma asal unggah video kemudian menjadi media. Mirisnya, terkadang video-video yang diunggah bersumber dari beberapa blogger kenalan mmz sendiri. Lucu sih… Gak ragat, yang penting unggah begitu saja.
Dan menariknya, banyak pengguna tiktok yang berasal dari usia-usia belia yang senengnya serba instan. Enak memang… tinggal buka aplikasinya, scroll-scroll, dan video yang biasa mereka sukai bakal muncul di beranda.
Bayangkan dengan para blogger, para pencari berita yang tak kenal lelah mengarungi bahtera sumber terpercaya (halah). Ya, mengunggah berita hasil liputan sendiri adalah hal yang membanggakan. Benar-benar menikmati jerih payah dalam mendapatkan konten (berita), termasuk membayar hosting bulanan yang harganya juga gak murah.
Lantas jika semua orang dengan mudahnya bisa mendadak menjadi media, akan seperti apa nasib para blogger nantinya? Mereka yang senantiasa berkreasi melalui tulisan, dengan berbagai sumber liputan pribadi, dan upaya memelihara blog agar tetap mudah diakses dan dibaca…
Entahlah, yang pasti sinergitas antara blogger dan pabrikan otomotif dalam hal ini mutlak menjadi penunjang kelangsungan mereka dalam mengabarkan hal-hal terbaru. Ilmu yang sudah dan terus dipelajari selama bertahun-tahun. Bukan mendadak membuat akun (gratisan) kemudian asal unggah dan banyak followernya.
Akan tetapi meski begitu, banyak juga akun-akun resmi yang jelas menyuguhkan konten-konten berkualitas yang sudah pasti bisa dipertanggungjawabkan. Media-media besar tanah air misalnya. Yang selau aktif suguhkan berbagai konten yang juga mereka unggah di media massa (elektronik) mereka. Semoga berguna. (mmz)
Artikel terkait:
- Yamaha STSJ ungkap Perilaku Sepele yang Sebabkan Velg Motor Peyang
- Mulai 3 Oktober 2022 Polisi Gelar Operasi Zebra, berikut Sasarannya!
- Serba-serbi Mudik, LCGC Angkut Motor di Atap
- Gara-gara Galon Motomazine dituduh Blogger Endorse-an. Ngakak!
- Bank Indonesia Rilis Uang Baru Spesial HUT RI 75.000 Rupiah. Mayan buat Beli Pertamax
- Balada KTP yang Tertukar. Yang Suka Baper jangan Baca
- Boncengan Motor Bertiga Meski dengan Anak bakal ditilang
- Netijen Makin Cerdas, Click Bait is Bullsh1t!
- Tips Jitu Hilangkan Camry Rantai CB150R dengan REXCO 50 Featuring REXCO 25
- Sepeda Motor Boleh Masuk Tol asal Penuhi Syarat Berikut ini