Motomazine.com – Jagad PermotoGP-an saat ini tengah dilanda berita menggemparkan. Marc Marquez yang menjadi rider Gresini tetiba mendapat lampu hijau dari Gigi, untuk menjadi pembalap pabrikan. Tak tanggung-tanggung, Marc kantongi dua tahun kontrak bersama Ducati Lenovo Team dan menjadi rekan tandem Pecco Bagnaia. Dari sinilah kehebohan itu terjadi. Banyak yang mengaitkan dan meramal hubungan Pecco-Marc akan sepanas era Rossi-Lorenzo dulu. Come on…, sekarang dan dulu berbeda!
Sedikit merunut sejarah, Jorge Lorenzo datang ke FIAT Yamaha di tahun 2008. Saat itu Valentino Rossi sedang berkibar dengan kemampuannya membawa M1 jadai motor juara. Alih-alih datang sebagai rookie dan belajar berkendara, YZR-M1 yang terkenal sangat ramah dengan semua pembalap pun justru jadi senjata makan tuan. Porfuera langsung nyetel dengan M1 dan berkali-kali merecoki Valentino Rossi.
Tidak sekali dua kali Rossi dan Lorenzo benar-benar bersenggolan. Seri demi seri berlalu, hubungan kedua pembalap ini makin memanas. Puncaknya crew vale memasang tembok pemisah di dalam pitbox Yamaha, dengan dalih Lorenzo tidak bisa meniru setup motor, ataupun mengintip data telemetri milik Rossi.
Saat itu kedua pembalap benar-benar memanas. Tensi paling panas terjadi di Motegi 2010, saat Rossi dan Lorenzo benar-benar saling senggol untuk amankan podium tiga. Saat itu Rossi belum lama kembali dari cedera patah kaki yang dia alami di Mugello. Tensi puncaknya, Rossi memilih meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan Ducati pada tahun 2011, berlanjut 2012. Ironis, bukan prestasi, tetapi gravel lah yang sering doi dapatkan.
Nah, menjelang tahun 2025 ini Ducati kembali hadirkan polemik. Pecco Bagnaia yang telah persembahkan dua gelar juara dunia untuk Ducati akan bersanding dengan Marc Marquez. Pembalap Spanyol yang baru 7 seri menunggangi Ducati GP23 ini berhasil mencuri hati Luigi ‘Gigi’ Dall’igna. Gigi menganggap adaptasi Marc dengan Desmosedici sangatlah cepat. Wajar jika pria Ita;ia tersebut segera membajak Marc bergabung dengan tim utama.
Lucunya justru netizen di luaran sinilah yang tidak karuan. Mereka beranggapan Pecco dan Marc akan bersaing, memanas dan saling adu panas seperti gurunya dengan Lorenzo dahulu. Padahal pembalap era sekarang tidaklah sekeras pembalap dulu. Manajemen Ducati yang selalu sharing data antar pembalap sepertinya juga membuat tensi antar pembalap berkurang. Pemirsa lihat saja setiap di parc ferme. Mereka para perengkuh podium selalu ngobrol, terlihat biasa dan santai.
Jadi mendingan kita santai, menikmati jalannya balapan dan menyimak yang terjadi. Sangat disayangkan, beberapa akun medsos dengan follower gede malah membakar netizen untuk saling seteru dengan kalimat-kalimat seakan Pecco vs Marc bakal berseteru seru. Lucu kalian. (mmz)
Artikel terkait:
- MPM Honda Jatim tetap Semangat Ngajak Blogger Vlogger Nonton MotoGP Motegi, meski Marini Finish 14
- Ada Honda PCX 160 dan EM1 e: di MotoGP Mandalika
- Meet & Greet Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika Promosikan Yamaha NMAX Terbaru
- Honda Dukung MotoGP Mandalika dengan Terjunkan Motor Listriknya
- MotoGP: Yamaha Kembangkan Mesin V4, Progress Sudah Berjalan Cepat?
- Misano Test: Marini Suka Paket Aero Terbaru Honda. Tapi Kok?
- Mengsedih, Repsol Resmi Tak Perpanjang Kontrak dengan Honda
- Gigi Full Senyum, Marc Juara Back to Back di Misano GP
- Marc Pecah Telor, Akhiri Puasa Juara. Pecco Apes lagi
- Bahagia, Marc Sebut Balapan Sesungguhnya adalah Hari Minggu