Motomazine.com – Michele Pirro test rider Ducati mengungkapkan kenangan sekaligus kebersamaannya dengan Ducati. Pembalap yang setia menjadi rider penguji ini mengungkop uabahan yang Ducati lakukan sepuluh tahun terakhir ini. Kenapa sepuluh tahun? Ya karena Ducati mulai berubah radikal sejak kedatangan Valentino Rossi ke pasukan merah, 2011 silam.
Bicara ubahan, begitu Vale datang membawa Burgess dan kru mekaniknya, pembalap berjuluk The Doctor tersebut langsung membuat Ducati berbenah. Ubahan pertama dan paling kentara tentu saja swingarm yang menganut model terbalik aka model underbrace, tinggalkan swingarm lama yang sudah Ducati pakai, bahkan hingga Stoner menjadi juara dunia.
Setahun berlalu, ubahan radikal kembali terjadi. Entah karena masukan Vale atau apa, Ducati saat itu mengubah sasis monokok sekeras batu mereka menjadi aluminium twin spar ala-ala motor Jepang. Apakah Desmosedici GP12 mendadak nurut? Absolutely not!
Pirro sendiri menyebut Stoner sebagai pembalap yang bertalenta luar biasa dan juga Luigi Dall’igna sebagai dalang jenius di semua lini. Apa maksud perkataan pembalap bernomor 51 tersebut?
“Sepuluh tahun adalah perjalanan hidup yang cukup indah. Ibarat kata aku berada di usia yang cukup menyenangkan,” buka Pirro seperti dikutip dari GPOne. “Saya sangat bangga dengan apa yang sudah Ducati lakukan. Banyak sekali pencapaan yang sudah terlaksana. Beberapa kali kami kehilangan juara dunia, tapi itu akan kami coba lagi tahun ini.”
“Dari era Stoner hingga sekarang banyak sekali perubahan. Casey adalah orang yang dapat menutupi kekurangan Ducati dengan caranya berkendara. Dia berkendara di atas kerumitan, terima kasih untuk talenta alaminya. Saat ini Ducati sudah menjadi motor untuk semua orang. Faktanya kita bisa melihat Pecco, Miller dan bahkan Martin menang. Begitu juga Dovisiozo, Lorenzo dan Petrucci. Zarco dan Bastianini juga merasakan podium. Saya rasa Ducati sekarang lebih mudah dan cepat.” tambah Pirro.
Ditanya mengenai Gigi, secara terang-terangan pembalap Italia ini menjawab,
“Gigi adalah guru yang jenius baik di dalam dan di luar trek. Dia menyatukan Ducati, membuatnya bekerja bersama dan menerjemahkan ide untuk bekerja dengannya. Tapi saya juga senang dengan kinerja Claudio Dominecali, Paolo Ciabatti dan Davide Tardozzi yang punya peran mendasar di paddock,”
“Awalnya aku ingin menjadi pembalap dan bukan penguji. Dengan adanya Stoner saya berharap bisa menjadi pembalap, tetapi Gigi tetap memilihku menjadi pembalap penguji. Dia sedikit seperti desainer pakaian. Rahasianya adalah tak pernah berhenti dan selalu membawa sesuatu yang baru tiap tahunnya. Evolusi terus berlanjut di Ducati, dan saya percaya GP15 menjadi titik perubahan. Saat tes terakhir kemarin saya cukup terkesan dengan Honda. Mereka melakukan pekerjaan luar biasa di Jepang. Mereka mengubah motornya dan sangat mirip dengan Ducati,” tutup Pirro.
Yaps, Ducati memang menjadi pabrikan yang tak pernah berhenti melakukan perubahan dan membawa pembaruan. Mulai dari winglet, sendok swingarm, ride height device (belakang) dan kini bahkan mereka sudah mengembangkan untuk suspensi depan juga.
Kabarnya piranti RHD di suspensi depan ini mendapat kritikan dari pabrikan-pabrikan MotoGP yang lain. Namun seperti juga sendok swingarm dahulu, meski dikritik, akhirnya semua pabrikan memakainya, kecuali Yamaha. Hingga saat ini hanya part down wash pada fairing samping Desmosedici GP22 saja yang belum ditiru. Bahkan Honda dan Aprilia pun sudah memakai salad box juga. (mmz)
Artikel terkait:
- Tak Tersentuh, Bagnaia Juara MotoGP Portimao, Marc Crash
- Cetak Sejarah, Bagnaia Juara Sprint Race MotoGP Portimao. Marc Ketiga
- Edian Jar4n, Marquez Raih Pole MotoGP Portimao
- Bagnaia Lebih Suka Ducati Desmo GP23, tapi…
- Meregalli Sentil Morbidelli Tampil lebih Cepat
- Format Sprint Race dan Sistem Poinnya
- Tes Portimao Hari 1: Aprilia makin ‘Drembel’ dengan Sayap!
- VR46 Bisa saja Pindah ke Yamaha, Asal…
- MotoGP, Massimo Rivola: “Akan ada ECU Baru dan Saya tidak Menyukainya”
- Jarvis masih Inginkan Team VR46 gabung Yamaha di 2024?