Marini: “Kami punya Kecepatan, hanya Masalah Kualifikasi saja!”

Diposting pada

Motomazine.com – Sorot mata penggemar MotoGP mulai melirik anak-anak didik VR46. Yang paling kentara tentu saja kemenangan hattrick Pecco Bagnaia dengan Ducati. Namun yang tak luput dari pengamatan adalah dua pembalap VR46 Academy lainnya yakni Luca Marini dan Marco Bezzecchi. Dua pembalap ini tampil brilian. Karena Marini berhasil finish posisi 4 dari posisi startnya di posisi tiga belas. Nah, Marini menyebut pekerjaan rumahnya saat ini adalah tampil bagus saat kualifikasi. Karena ia mengaku sudah cukup punya kecepatan dan race pace mirip dengan para perengkuh podium.

Luca Marini tak hanya tampil bagus dan konsisten. Secara mengejutkan adik dari Valentino Rossi ini juga berhasil melewati dua pembalap Aprilia, Aleix Esparagaro dan Maverick Vinales. Mereka cukup cepat dan punya race pace bagus. Namun terbukti Marini mampu menyudahi perlawanan keduanya.

“Balapan yang sangat bagus di akhir pekan yang sulit. Situasi yang rumit bagi semua orang. Setiap sesi terasa beda, begitupun setiap ban juga terasa berbeda. Kami punya bungkus (ban) yang berbeda, dan ini juga tak mudah bagi Michelin sendiri. Akhirnya kami bekerja dengan bagus. Seperti tim yang sudah mengenal banyak MotoGP, meskipun baru setahun kami bekerjasama. Kami punya kecepatan untuk podium dan ini luar biasa. Satu-satunya yang kurang hanyalah saat kualifikasi. Jika kamu muali dari belakang, di sini (MotoGP), saya tak bisa bilang balapan akan menjanjikan. Itu akan terasa sulit.” tutur Marini.

Ditanya kunci sukses raih posisi empat dan sangat dekat dengan podium, Luca pun menjawab,

Saya tampil cukup cepat seperti kemarin. Jika kamu harus melewati Q1 itu akan sulit dan beresiko. Semua pembalap bisa melakukan putaran yang sangat cepat. Motor dan ban sangat mengagumkan, begitupun orang-orangnya, karena mereka adalah yang terbaik di dunia. Tetapi setiap sesi terasa berbeda, dan kami bisa bekerja sama dengan baik. Pagi ini sangat berguna karena kami dapat memperbaiki set-up elektronik, dan bahkan ketika hujan saya berusaha tetap keluar (trek). Akhirnya semua bekerja.” tutup pembalap bernomor 10 tersebut.

Yaps, Marini mulai menunjukkan prosesnya mengendari Desmosedici GP22. Marini sendiri awalnya merasa kesulitan karena ukuran tubuhnya yang terlalu tinggi. Mirip-mirip sama Petrucci. Inilah yang konon membuat Luca kesulitan saat harus tuck-in di trek lurus. Pun saat menikung dimana badan Marini akan lebih keluar dibandingkan pembalap lain yang bertubuh mungil. Dan jelas ini menjadi PR tersendiri.

Namun semakin ke sini sepertinya Luca mulai menemukan posisi nyamannya di atas Desmosedici, termasuk tim yang mulai menemukan set-up dasar terhadap ban Michelin. Oh ya, tim Mooney VR46 akan tetap memakai Ducati hingga 2024 mendatang. Lebih jauh bahkan Vale meminta GP23 untuk diberikan kepada Marini dan Bezzecchi. Semoga berguna. (mmz)

Artikel terkait:

Gambar Gravatar
Penulis adalah penghobi dunia otomotif yang mencoba berbagi info kepada pemirsa semua tentang berita terbaru seputar sepeda motor, mobil, balap dan MotoGP. Terima kasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini dan semoga bermanfaat.

Silahkan sampaikan uneg-uneg pemirsa di sini