Motomazine.com – Sepeda motor merupakan kendaraan yang tergolong praktis dan kerap dijadikan pilihan oleh masyarakat dalam berkendara sehari-hari. Rutin melakukan service kendaraan merupakan salah satu cara untuk menjaga performa kendaraan. Namun, masih banyak pengendara yang abai dan kerap melakukan beberapa kebiasaan yang berujung fatal bagi kendaraan. Walaupun terdengar sepele, beberapa kebiasaan tersebut berpotensi untuk mengganggu kinerja dari komponen sepeda motor anda.
Om Ilham Wahyudi, General Manager Service PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ) mengungkapkan, “Sebagai pengendara sepeda motor, wajib memperhatikan beberapa hal agar kondisi kendaraan tetap prima. Jangan sampai konsumen menormalisasikan beberapa hal yang justru membuat kondisi kendaraan tidak berumur panjang. Perawatan sepeda motor itu bisa dilakukan dengan mudah, baik dari bengkel resmi maupun dari rumah masing-masing. Jadi tidak ada alasan bagi para pemilik kendaraan untuk tidak merawat kendaraannya.”
Lebih jauh beliau juga mengatakan beberapa hal yang dianggap sepele namun dapat mengganggu performa kendaraan, sebagai berikut:
- Telat ganti oli
Rutin mengganti oli merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pemilik sepeda motor. Umumnya penggantian oli dilakukan setiap 3.000 – 4.000 km. Kondisi oli yang menurun akan mempengaruhi kinerja dari mesin dan menyebabkan mesin lebih mudah panas atau overheat. Hal ini juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang cenderung lebih boros karena kinerja mesin lebih berat.
- Malas service CVT
Kondisi Continuously Variable Transmission (CVT) memiliki peran untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh mesin kepada ban. Jika konsumen tidak melakukan service CVT sesuai pada waktunya, dapat mempercepat kerusakan dan keausan pada suatu komponen. Kondisi ini dapat terjadi karena kinerja CVT akan semakin tinggi.
- Mematikan mesin saat putaran masih tinggi
Ketika konsumen mematikan mesin saat putaran masih tinggi, persebaran oli tidak akan berjalan dengan maksimal. Mesin bisa menjadi aus dan yang hal yang lebih parahnya yaitu menyebabkan kerusakan pada dinding silinder pada kendaraan.
- Penggunaan Spare Part palsu
Ketika konsumen menggunakan spare part palsu, kualitas maupun durabilitas pada suatu komponen tidak akan sebagus oleh komponen yang ASLI. Maka dari itu, hindari penggunaan komponen palsu, agar kendaraan anda dapat berumur lebih panjang.
“Menghindari hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah upaya untuk merawat kendaraan anda,” tambah pria murah senyum tersebut. (mmz)
Artikel terkait:
- Yamaha Gear 125 makin diminati Kaum Milenial. Kesengsem Desain?
- Jangan Abai, Berikut 4 Tanda Sepeda Motor minta diservis
- Meriahkan Kartini Day, Yamaha STSJ Ajak Cewek-cewek Classy Rolling City
- Yamaha STSJ Sediakan Helm Bogo Keren bagi Pembelian Sepeda Motor di Tokopedia
- Tampil Enjoy dan Berkelas dengan Yamaha Grand Filano
- Tips: Jangan asal Tembas-tembus, Ban kalau Kelamaan juga Bahaya!
- Makin Sporty dan Bertenaga, Yamaha LEXi LX 155 Pilihan Pas Mitra Berkendara
- Termotivasi Penuh, Tim Yamaha Racing Indonesia Siap Amankan Podium di ARRC Zhuhai
- Spesial Hari Kartini, berikut Apresiasi Yamaha STSJ ke Konsumen Wanita
- Libur Lebaran Usai, Saatnya Cari Cuan pakai si Ganteng Yamaha NMAX