MOTOMAZINE.COM – Pembalap test Yamaha Jonas Folger akhirnya mendapat jatah untuk menjajal YZR-M1 di salah satu sirkuit benua Eropa. Skuad biru memutuskan melakukan pengetesan privat di Mugello dan Misano. Masih belum jelas apa yang sedang dites Yamaha, namun kuat dugaan mereka sedang konsen pada elektronik.
Jika dilihat foto terlampir sepertinya tidak ada yang aneh dengan M1 besutan Jonas Folger. Bentuk fairing, aerowing depan, sampai bentuk arm dan knalpot semuanya sama. Bahkan fairing bahah (belly) masih menganut model panjang ala-ala M1 2018.
Pembalap tes Yamaha asal Jerman ini sukses melahap banyak lap di Mugello dan bahkan Misano. Namun Massimo Meregalli masih tutup suara perihal piranti yang mereka tes.
Seperti yang mmz tuliskan di atas, banyak yang berpendapat Yamaha tengah fokus pada elektronik untuk mengejar ketertinggalan mereka atas kompetitor, terutama Honda dan Ducati. Sebab kurangnya topspeed M1 bisa jadi juga berasal dari masalah elektronik ini.
- Belum PeDe, Marc Akui ada 4 Pebalap lebih Cepat Darinya
- KTM RC4 bawa Era Baru di Kelas Moto3
- Jadwal Lengkap MotoGP 2024, Lusail kembali jadi Pembuka
- Marini: “Saya Senang berada di Honda, begitupun Valentino”
- [MotoGP] Tes Sepang: Repsol Turun Kasta digantikan Honda, akankah?
- MotoGP, Marini: “Honda menyenangkan untuk dikendari, tapi tak Cukup Cepat”
- Loh, ada Raffi dan Nagita di Peluncuran Pertamina Enduro VR46 Racing 2024
- Beneran Fluo, inilah Livey Balap Pertamina Enduro VR46 Racing MotoGP 2024
- Livery Balap Tim Ducati Musim 2024, tetap Dominan Merah dengan Aksen Pemanis
- Akankah Regulasi Bobot Minimal Pembalap Hadir di MotoGP?
Vinales ingin M1 yang lebih kaku
Sedikit beralih dari pengetesan yang dilakukan Folger di Mugello dan Misano, pembalap Yamaha teammate Valentino Rossi si Maverick Vinales mengutarakan pendapatnya atas M1. Pembalap Spanyol tersebut menginginkan M1 yang lebih kaku.
“Saya berkendara dengan cara yang berbeda dibanding Rossi. Saya butuh motor yang lebih kaku dan agresif. Jadi mungkin sedikit lebih ke karakter Honda. Honda lebih seperti Moto2. Motornya agresif,” tutur Vinales.
“Kamu butuh kepresisian. Saya harus berkendara lebih keras untuk mendapatkan grip, atau jika tidak saya akan lebih banyak ngedrift di tikungan,” tambahnya.
Hmmm… Sedikit aneh sih. Vinales justru ingin M1 yang lebih kaku. Padahal Rossi dan bapak M1 dahulu, OM Furusawa sengaja mensetting M1 supaya lebih luwes dalam melahap tikungan.
Istilah gampangnya Yamaha M1 itu paling enak dipakai TITO. Beda dengan RC213V yang cenderung lebih harus dikendarai secara agresif dan sedikit keluar saat corner exit.
So, kita tunggu saja akan seperti apa kiprah Yamaha di tangan Rossi dan Vinales ke depan. Setidaknya dari sirkuit Jerez yang dihelat pekan depan. Semoga berguna… (mmz)