Motomazine.com – Salam safety riding bro sis.. Pelarangan penggunaan winglet pada MotoGP mulai musim depan mau tak mau membuat para desainer pusing. Pasalnya, diakui atau tidak, bahwa data telemetri pun ikut berbicara, nyatanya penggunaan winglet selama musim 2016 ini sangat membantu pebalap terutama dalam memberikan beban di bagian depan.
Winglet sendiri sejatinya bukan menjadi hal baru di dunia jet balap F1, fungsi down force yang diberikan membantu mobil-mobil super cepat tersebut tetap menapak ke tanah. Atas dasar itu pulalah akhirnya para insinyur dan desainer MotoGP berupaya mengaplikasikan winglet ke fairing MotoGP. Tujuannya jelas. Menambah down force bagian depan sehingga pebalap menjadi lebih peka dalam merasakan ban depan akibat feed back yang diberikan. Ducati lah yang pertama kali mengaplikasikan winglet di fairing Desmosedici GP10 tahun 2010 lalu. Namun di tahun 2016, akibat kurang bagusnya traksi ban depan Michelin, semua pabrikan memutuskan menggunakan winglet. Dan hasilnya, memang sangat positif. Data yang berbicara, bukan hanya opini.
- Alex Rins Sebut Tes Jerez Positif. Awal Kebangkitan Yamaha?
- Semua Pebalap Honda Tolak RC213V Model Terbaru. Semakin Salah Arah?
- Sprint MotoGP Jerez Berantakan, Pedrosa Raih Podium
- MotoGP: Maverick “Batman” Vinales Terbang di Austin. Pasukan Ducati kemana?
- MotoGP Austin: Marc Targetkan 5 Besar, tapi lebih Senang Podium
- HOT News: Jorge Martin ke Aprilia? Siapa yang diganti?
- MotoGP: Gosip Panas Pramac Tinggalkan Ducati, VR46 Gagal ke Yamaha
- Lorenzo Sebut Acosta bisa Menang Tahun ini, mungkin di Jerez
- Belum PeDe, Marc Akui ada 4 Pebalap lebih Cepat Darinya
- KTM RC4 bawa Era Baru di Kelas Moto3
Akan tetapi akibat bentuk dan material winglet yang dianggap berbahaya bagi pebalap (jika terjadi benturan dengan badan pebalap), komisi keselamatan MotoGP pun mengambil langkah dengan melarang penggunaan sayap aerodinamika tersebut mulai musim 2017 mendatang. Alhasil, semua tim dibuat pusing karenanya. Di tes Valencia kemarin, sejatinya hampir semua tim melakukan testing untuk mencari fungsi down force terbaik. Termasuk Ducati yang walaupun sudah menguji Desmosedici GP17, namun tetap mengaplikasikan winglet di fairingnya. Entahlah apa tujuan Ducati dibalik itu semua, padahal aturannya sudah jelas. Melarang semua bentuk alat (sayap, dsb) yang tak terintegrasi dengan fairing demi menambah aerodinamika motor.
It is not permitted to add any device or shape to the fairing or bodywork that is not integrated in the body streamlining (eg. wings, fins, bulges, etc.), that may provide an aerodynamic effect (eg. providing downforce, disrupting aerodynamic wake, etc.). The Technical Director will be the sole judge of whether a device or fairing design falls into the above definition.
Begitulah bunyi aturan terbaru tentang pelarangan winglet di MotoGP. Lebih jauh, Dorna juga menjelaskan bahwasannya lebar fairing nantinya tak boleh melebihi batas yang telah ditentukan. Yakni 150mm/15cm dari garis tengah ban. Tujuannya jelas, mengantisipasi penggunaan fairing yang melebar layaknya winglet.
Menariknya, menyikapi hal ini rupanya Yamaha telah selangkah lebih maju. Herve Poncharal selaku bos tim Tech 3 Yamaha mengatakan jika sebenarnya Yamaha telah membawa dan bahkan menguji beberapa model fairing yang fungsinya identik dengan kegunaan winglet itu sendiri. Tapi namanya hal baru, tentu awak kamera dilarang keras mengabadikannya. Bahkan saat hampir semua pebalap melakukan tes resmi di Jerez (berbarengan dengan tim WSBK), Yamaha justru melipir ke Sepang, menyewa mahal sirkuit tersebut secara privat untuk melakukan pengujian tertutup. Diyakini saat itu pulalah mereka membawa fairing yang benar-benar baru, dengan kinerja identik layaknya fungsi dari winglet. Saking privatnya, tak ada satu pun awak media diperbolehkan meliput tes tersebut. Satu indikasi positifnya adalah, Rossi dan Vinales mengaku puas atas hasil tes. Tak ada komentar apapun selain itu.
Senada dengan Poncharal, MotoGP Technical Director Danny Aldridge mengatakan, layaknya beberapa tim lain, Yamaha telah mengajukan beberapa desain fairing untuk dianalisa, apakah menyalahi aturan atau tidak.
Saya bisa mengkonfirmasi bahwa Yamaha telah menunjukkan beberapa desain fairing, termasuk di Valencia lalu. Apakah nantinya akan disetujui atau tidak.
Tutur Aldridge
Sayangnya aku tak bisa menjelaskan detailnya lebih jauh. Yang pasti aku telah menunjukka kepada mereka akan mana yang diijinkan dan tak diperbolehkan untuk musim 2017 mendatang.
Lanjutnya.
Tak hanya Yamaha, lebih jauh Aldridge mengatakan jika beberapa tim juga telah mengajukan desain fairing mereka, baik dalam model gambaran 3D CAD, maupun dalam bentuk fairing utuh yang siap dites. Dan menurutnya itu sah-sah saja. Tinggal menunggu keputusan tim Teknik, mana yang diloloskan dan desain mana yang ditolak.
Untuk melihat desain fairing masing-masing tim MotoGP rasanya kita harus lebih bersabar. Setidaknya hingga tes Sepang awal Februari tahun depan. Namun menurut Crash, kita tak akan begitu mudah saja melihat hasil finalnya. Sebab aturan baru yang mengharuskan satu fairing untuk satu rider akan membatasi itu semua. Maksut dari one rider one fairing adalah mulai musim 2017 mendatang tim tak diperbolehkan mengganti desain fairing setidaknya mulai balap perdana Qatar. Jadi desain fairing tiap tim kemungkinan akan terus berubah hingga menemukan desain final hingga race perdana di Qatar mendatang. Menarik sih, sebab semakin banyak aturan yang diterapkan di MotoGP. Artinya ketatnya persaingan antar tim bisa saja kembali terjadi musim depan. Layaknya musim ini, muncul 9 pemenang berbeda di satu musim balap.
Dengan satu aturan baru saja, yakni pelarangan penggunaan winglet, membuat masing-masing tim berlomba-lomba mendesain fairing terbaik dengan fungsi layaknya winglet. Termasuk Yamaha, dan beberapa tim lain. Di satu sisi Dorna ingin mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk berlaga di kelas MotoGP, yakni melalui penyeragaman ECU dan ban. Akan tetapi dengan munculnya berbagai masalah baru yang perlu dipecahkan seperti ini rasanya sulit memangkas besarnya biaya yang dikeluarkan tiap tim. Ya sudahlah, setidaknya MotoGP tetap mampu memberikan hiburan, pengetahuan sekaligus fans-fans fanatik yang menjadi bumbu penyedap di akhir pekan, obat penat setelah seminggu bergulat dengan pekerjaan.
So, MotoGP musim 2017 tanpa winglet.. Wajar jika desain fairing banyak yang akan berubah.. Setidaknya jika disetujui pihak Technical MotoGP. Tak sabar menunggu Februari.. (MMz)
==============
Punya pertanyaan atau ingin berbagi informasi? Kirim saja ke:
• motomazineblog@gmail.com
Mnum puyer dl biar gak pusing
Nah ini.. Emang masih ada puyer? Haha
Wkwkwkwk..ada d toko obat traditional..
Pinjem desain firing arashi araw blade… https://lintangcruisers.wordpress.com/2016/12/12/anthoni-joshua-menghancurkan-eric-molina-aj-sukses-pertahankan-gelar-ibf-kelas-berat/
Woh bisa bisa.. Haha
Bebas hamvatan angin
Wkwkwk.. Bener..